Novi Amalia, Model Berbikini Penabrak Tujuh Pejalan Kaki yang Tengah Pulang Kampung

Syukuran Tolak Bala, Santuni Anak Yatim

Sabtu, 17 November 2012 – 00:17 WIB
Novi Amalia. Foto: Dok/JPNN

Kasus hukum dan berbagai tekanan berat membuat Novi Amalia semakin stres. Untuk itu, dia mengajukan izin ke polisi dan RSKO (rumah sakir ketergantungan obat) Cibubur untuk pulang kampung. Tujuannya untuk mengobati penyakit "bisikan gaib" yang mengganggunya.

= = = = = = = = = =

 
SORE itu, suasana di sebuah rumah di Jalan Danau Singkarak, Lingkungan III, Padang Merbau, Kota Tebingtinggi, terlihat cukup ramai. Wartawan Sumut Pos (Grup JPNN) yang datang ke rumah tersebut sengaja ingin mengajak salah satu penghuni rumah, Novi Amalia, yang baru saja tiba dari Jakarta.

Nova Amelia (25) adalah foto model yang menabrak tujuh orang di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Oktober lalu. Dia baru saja tiba di kampung halamannya di Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara, bersama kedua orang tuanya, Asmawati (57) dan Suhardi (48). Novi pulkam tanpa pegawalan dari pihak kepolisian dan tidak didampingi pengacaranya.

"Maaf ya, Novi sedang kecapekan. Maklum akhir-akhir ini dia disibukkan berbagai urusan," kata ibu Novi, Asmawati yang menemui Sumut Pos (JPNN Group).

Meski demikian, Asmawati tetap menyilakan Sumut Pos duduk dan mengajak ngobrol. Menurut Asmawati, kepulangan mereka ke kampung halaman untuk melakukan syukuran tolak bala atas kejadian yang menimpa anaknya agar tidak terulang lagi.

"Rencana besok, keluarga besar Amelia di Kota Tebingtinggi akan melakukan syukuran tolak bala dengan mengundang anak yatim dan warga sekitar untuk memanjatkan doa agar pristiwa yang menimpa Amelia tidak terulang lagi dan diberikan kesehatan," ujar Asmawati.
 
Ia menceritakan, selama dirinya di Jakarta mendampingi Novi selalu dikejar-kejar wartawan untuk dimintai keterangannya. Asmawati mengaku harus tidur di apartemen milik Novi di Apartemen Sudirman Park sembari menemani berobat ke RSKO Cibubur, Jaktim. "Kami di sana hanya bisa bertemu Amalia seminggu sekali, karena dia masih menjalani perawatan rehabilitasi," ujar Asmawati.

Tak lupa Asmawati dan Suhardi mewakili keluarga besarnya meminta maaf kepada masyarakat Kota Tebingtinggi dan masyarakat seluruh Indonesia dengan kejadian tersebut. Khususnya  untuk keluarga korban yang menjadi korban tabrak mobil Jazz yang dikemudikan Novi.
 
"Keluarga korban sudah memaafkan perbuatan anak saya saat kami di Jakarta,mereka tidak akan menuntut secara hukum dan telah diselesaikan secara kekeluargaan," ungkap Asmawati.
Terkait foto-foto vulgar Amelia saat diperiksa di kantor Polisi di Jakarta dan akhirnya tersebar luas, pihak keluarga tidak akan menuntut balik kepada pelaku karena dianggap sebagai musibah yang harus dihadapi. Meski demikian ia berharap hal serupa tak terulang .

"Kami orang kecil Pak, kami tidak akan menuntut karena yang sudah terjadi jangan diungkit kembali. Kita berharap Amelia ke depan akan berubah menjadi wanita lebih baik,"ungkapnya.

Terkait karir Novi di dunia modeling, Asmawati berharap agar Novi berhenti sementara menjadi artis. "Tetapi Amelia tampaknya tidak mau dan akan kembali ke dunia modeling," cetus Asma polos.

Rencananya, setelah berobat di kampung selama seminggu, Novi akan kembali lagi ke Jakarta untuk menjalani rehabilitasi. "Kami mendapat izin dari rumah sakit rehabilitasi dan kepolisian untuk membawa Amalia pulang kampung," tuturnya.

Saat pembicaraan dengan Asmawati itu tiba-tiba Novi Amelia dengan menggunakan kaos kuning dan celana jeans biru dongker keluar dari kamarnya dan langsung menemui Sumut Pos. Dengan senyum dia  menyalami Sumut Pos sembari menanyakan kabar. Saat itu, terlihat raut wajahnya masih letih, gurat-gurat kecantikannya teta[ terlihat.

Setelah duduk, Novi kemudian menuturkan singkat kejadiaan tabrakan yang dia alami. "Sudah hampir enam bulan Mas bisikan itu terus menghantui saya, setiap saat dia (bisikan gaib) meminta saya secara alam sadar dengan bisikan untuk melakukan perbuatan jahat," ungkap Amelia dengan mata ketakutan.

Menanggapi masalah foto-fotonya yang beredar di internet, Novi mengaku risih dan enggan menanggapainya. "Saya tidak akan ungkit-ungkit kembali siapa pelakunya, biarlah Mas. Semoga ke depan saya bisa menjadi lebih baik,"katanya.

Soal syukuran tolak bala, kata Novi, itu dilakukan untuk menghilangkan bisikan-bisikan gaib yang menghantuinya. "Saya ingin sehat Mas, saya mau berobat agar bisikan itu hilang dan tidak terus mengganggu saya," bilang Novi sambil meminta izin untuk istirahat ke kamar tidurnya.

Salah satu kerabat Asmawati, Syaiful Amuan, menilai Novi sebagai sosok wanita muda penuh bakat. Dia memiliki karir di dunia modeling yang jika diasah bisa membawa nama Kota Tebingtinggi di ibu kota Jakarta.

Amuang membantah anggapan bahwa keluarga Amalia terkesan sombong. "Saya tahu kali, Pak. keluarga mereka selalu ramah dan bahkan Amalia jika pulang kampung selalu mengundang teman-teman dan kerabatnya untuk melakukan acara kekeluargaan di rumah. Kita harus bangga dengan Amalia gadis kampung yang bisa menjadi artis ibukota dan kalaulah dia tetap tinggal di kampung terus apalah jadinya," ungkap Amuan. (mag-3/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mike Wiluan, Pemilik IFS yang Menghasilkan Film Animasi Kelas Hollywood


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler