jpnn.com, JAKARTA - NU Care-LAZISNU PBNU menyelenggarakan Pelatihan Siap Siaga Bencana bagi relawan NU Peduli. Pelatihan yang berlangsung di Saung Dolken Hotel & Resort Bogor Jawa Barat ini diikuti para relawan dari DKI Jakarta.
Latihan ini bertujuan untuk membekali para peserta menjadi relawan yang tangguh.
BACA JUGA: Prudential Syariah Tunjuk Iskandar Ezzahuddin Ahmad Zulkiflee Sebagai Presiden Direktur
Pelatihan tersebut digelar NU Care-LAZISNU PBNU bersama Prudential Syariah dalam program kerja sama di bidang penanganan bencana.
Manager Fundraising NU Care-LAZISNU PBNU Anik Rifqoh menjelaskan pelatihan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kerja sama program di bidang kemanusiaan antara pihaknya dengan Prudential Syariah.
BACA JUGA: Prudential Syariah Gandeng NU Care-LAZISNU PBNU untuk Perkuat Literasi Keuangan Syariah
“Program kerja sama kami berfokus di bidang kebencanaan, kesehatan dan keselamatan, pendidikan, ekonomi dan lingkungan. Pelatihan Siap Siaga Bencana merupakan program yang bertujuan untuk membekali pemahaman kepada para relawan NU Peduli terkait penanganan bencana,” ujar Anik dalam keterangannya, Kamis (18/1/2024).
Sekretaris LAZISNU PBNU, Moesafa mengungkapkan pada dasarnya kehadiran relawan berangkat dari semangat kesukarelaan. Sementara kesukarelaan dasarnya adalah keikhlasan.
BACA JUGA: NU Care-LAZISNU dan Tokopedia Bagikan Ribuan Paket Sembako di NTB
“Keikhlasan tersebut yang akan membantu para relawan dalam berbagai aktivitas. Menjadi relawan adalah pelaksanaan dan panggilan hati kita sebagai manusia untuk manusia yang lain dalam hal kemanusiaan,” ungkapnya.
Para peserta dalam kegiatan tersebut, kata Moesafa, dilatih tentang penanganan kebencanaan.
Menurutnya dalam hal kebencanaan terdapat dan terkait dengan banyak hal, mulai dari rescue hingga proses recovery (pemulihan).
Dia menyebutkan wilayah DKI Jakarta menjadi salah satu daerah yang rawan bencana, bahkan potensi bencana alamnya sangat tinggi termasuk bencana banjir, kebakaran, dan gempa.
“Maka para relawan juga harus mewakafkan waktu, tenaga dan dirinya untuk dapat menjadi relawan, manakala terjadi situasi bencana di lingkungannya, atau di wilayah DKI Jakarta, atau lebih luas lagi di wilayah Nusantara[GF2] , siap menjadi relawan,” ujar Moessafa.
Menurut dia, penanganan bencana alam bukan hanya merupakan tugas kemanusiaan, melainkan juga upaya menerminkan nilai-nilai peradaban.
Oleh karena itu, dalam melaksanakan kegiatan kemanusiaan, prinsip tanpa diskriminasi terhadap suku, agama, ras,dan jenis kelamin dijunjung tinggi.
“Yang terpenting dalam menjalankan kegiatan relawan aalah melakukan semaksimal mungkinn apa yang bisa kita lakukan untuk menangani dampak bencana alam atau setidaknya meringankan bencana yang sedang terjadi,” ujarnya.
Moesafa menambahkan bahwa dalam penanganan bencana alam yang terjadi, para relawan nantinya bisa melakukan koordinasi dengan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU).
LPBINU adalah tempat bernaung para relawan, karena tata kelola para relawan ada di bawah naungan LPBINU.
“LAZISNU hanya menyediakan anggaran dan yang menjalankan adalah LPBINU,” kata Moesafa.
Head oOf Digital and Ecosystem Partnership Prudential Syariah Harpedi Puseto,menyampaikan rasa terima kasih atas kolaborasi dengan NU Care-LAZISNU PBNU dalam pelatihan siap siaga bencana ini
”Prudential Syariah bangga dapat menjadi bagian dari kegiatan pemberdayaan para relawan NU Peduli agar tanggap bencana Kami terus berkomitmen memperkuat misi kemanusiaan, termasuk penanganan bencana alam. Kami percaya bahwa setiap orang memiliki peran untuk membantu sesama yang terdampak bencana dan hal ini sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat pada Prudential Syariah,” ujar Harpedi.
Selain dari LAZISNU PBNU, hadir juga para narasumber dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Iis Yulianti yang membawakan materi ‘Kebijakan Strategi dan Strategi BNPB’.
Pada kesempatan itu juga Rizky Dwianto dari Sementara Rizky Dwianto dari BASARNAS menyampaikan materi ’Manajemen Operasi Pencarian dan Pertolongan Pada Bencana Banjir’. Kegiatan ini juga didampingi oleh Relawan profesional dan berpengalaman.
Di akhir pelatihan, para peserta dilatih praktik langsung dalam penanganan kejadian kebakaran.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari