Dijelaskan Slamet, NU dengan tegas mendukung upaya pemerintah Indonesia melalui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa mengusulkan protokol anti penistaan beragama. Namun, dia menyesalkan upaya itu masih ditentang tidak hanya penganut paham liberal di luar negeri, tapi dari dalam negeri pun banyak yang menentang.
"Anehnya ada juga di dalam negeri (yang menentang). Karena itu dalam kesempatan ini saya ingin menyerukan kepada bangsa Indonesia, bagaimana merasa rela nabi dihujat, nabi dihina tapi anda masih merasa orang Islam?" kata Slamet.
Ia menyerukan kepada seluruh bangsa di dunia, mari berpikir ulang melaksanakan hak asasi kebebasan berekspresi. "Adalah tidak waras, demi melancarkan khalayan, orang boleh hina aghama, nabi. Itu tidak masuk akal," ungkap Slamet.
Dia menyatakan, mereka yang mendewakan kebebasan tapi tidak memerhatikan kesucian agama harus sadar. "Kita berdoa mudahan mereka diampuni dan kembali ke jalan yang benar," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seleksi Penyidik Internal Jalan Terus
Redaktur : Tim Redaksi