Pada pendapat akhir yang dibacakan anggota FPKB Muhammad Toha disebutkan, keputusan PKB membenarkan kebijakan bailout sesuai opsi A oleh pemerintah kepada Bank Century sebenarnya sudah seiring dengan tradisi pemikiran dan politik NU
BACA JUGA: Sudah Pikirkan Pengamanan Pilkada
"Kebijakan pemerintah (mem-bailout) sudah sesuai fatsun politik nahdliyin," ujar Toha saat membacakan pandangan di depan paripurna di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/3) malam.Di antaranya, yang sempat disebut adalah salah satu adagium dalam kaidah fikih tentang pilihan sikap dalam situasi darurat
"Jadi, pemerintah telah mengambil kebijakan yang benar dan tepat," ujar Toha
BACA JUGA: Ruhut Botak Karena Malu
Sebab, kata dia, saat keputusan bailout, kondisi perekonomian negara memang sedang terancamBACA JUGA: Mega Izinkan TK Koalisi, PDIP Tunggu Kongres
Selain itu, sikap akhir F-PKB tersebut dipilih karena berpegang pada prinsip-prinsip bersikap nahdliyinDi antaranya, tegak lurus (i'tidal), keseimbangan (tawazzul), dan moderasi (tawassut).
Saat pembacaan pandangan akhir FPKB tersebut, teriakan mendukung atau mencela dari anggota fraksi lainnya saling bersahutanPara anggota Demokrat dan sejumlah koalisinya tentu bertepuk tangan dan meneriakkan, "Benar, benar"Di sisi lain, keluar pula beberapa sindiran atas pilihan sikap politik PKB tersebut"Kasihan Gus Dur, kasihan benar Gus Dur," ucap salah seorang anggota melalui pengeras suara.
Atas pembacaan pandangan akhir F-PKB tersebut, Ketua PB NU Ahmad Bagja menyatakan, sikap PKB tersebut bukanlah cermin sikap nahdliyin"Sikap itu diambil dengan membabi butaItu namanya taqlid, bukan tawassut, bukan pula tawazun," tegasnya
Dia menilai, sikap F-PKB yang selaras dengan pilihan sikap Demokrat tersebut cenderung dilandasi sesuatu yang tidak mendasar"Sikap PKB itu ikut dengan tidak rasionalIkut pendapat orang lain karena takut kehilangan pendapatan," ujar mantan ketua umum PB PMII tersebut.
Pihak internal FPKB sebenarnya juga tidak satu suara atas sikap tersebutAnggota komisi I Lily Chadijah Wahid tetap memilih pendirian berbedaSalah satu insiator anggota Tim 9 Hak Angket Bank Century itu memilih opsi C yang menyatakan kebijakan bailout bermasalah"Saya yakin juga banyak anggota lain yang tidak setuju, tapi belum berani muncul," ujarnya.
Senada dengan Bagja, adik kandung Gus Dur itu menuding pilihan sikap fraksinya dilandasi ketakutan akan kehilangan kekuasaan"Muhaimin lebih takut yang di atas sih daripada masyarakat yang di bawah," ungkapnya. (dyn/pri/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 99 Persen Bakal Terpilih Lagi
Redaktur : Tim Redaksi