Nuh: Kasus JIS Lebih Berat Dibanding Penundaan UN

Jumat, 25 April 2014 – 17:30 WIB

jpnn.com - JAKARTA -  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyatakan, kasus kemanusiaan di Jakarta International School (JIS) lebih berat dibanding kekacauaan Ujian Nasional (UN) yang berakibat penundaan ujian di 11 provinsi.

Karena itu, dia bertekad untuk menuntaskan kasus ini hingga ke dasarnya. Bahkan dirinya mengaku sudah berkomunikasi dengan Polri untuk memastikan kasus ini ditangani sampai tuntas akar masalahnya.

BACA JUGA: Hingga 30 April TPG PNS Tak Dibayar, Pemda Bakal Hadapi Proses Hukum

"Karena persoalan JIS ini lebih berat dibanding persoalan UN tahun lalu. Kalau UN tahun lalu ada 11 provinsi yang terlambat naskahnya, sehingga pontang-panting kita, dibandingkan JIS, persoalannya jauh lebih berat JIS, mengapa. Kalau soal UN urusan teknis, Tetapi yang ini, JIS ini, itu menyangkut nilai-nilai kemanusiaan yang sangat fatal," tutur Mendikbud di kantornya, Jumat (25/4).

Menteri asal Jawa Timur ini bahkan sampai menilai kasus sodomi di JIS dari sisi dunia pendosaan. "Dalam dunia itu, dosanya banyak, ini ibarat dosanya membunuh orang yang tidak bersalah. Jauh lebih berat lagi. Ini kan sama dengan membunuh masa depan si anak itu," tukasnya.

BACA JUGA: Siswa Antusias Ikut Seleksi Beasiswa Dahlan Iskan

Sambil menyelesaikan kasus JIS, masa transisi pasca penutupan Taman Kanak-kanak (TK) di JIS juga harus dipastikan tidak ada lagi penyimpangan-penyimpangan, peserta didiknya harus dilindungi, begitu juga guru dan karyawannya.

"Kami sudah bentuk tim untuk audit sekolah-sekolah internasional, atau sekolah-sekolah kerjasama lainnya. Terus terang kami tidak membayangkan sekolah sebagus itu kejadian sepert ini. Ini tamparan yang sangat berat bagi dunia pendidikan kita," tandasnya.(fat/jpnn)

BACA JUGA: Batas Akhir Pencairan TPG 30 April

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tangis Haru Warnai Kedatangan Tim Lomba Ilmiah dari Serbia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler