JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengaku sempat khawatir saat mengetahui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanggilnya ke kantor Presiden, Selasa (16/4) sore.
Ia berpikir Presiden akan memarahinya akibat kekacauan jadwal Ujian Nasional (UN) di 11 provinsi.
"Terus terang saya khawatir begitu diundang jangan-jangan dimarahi tapi beliau tidak menyampaikan itu melainkan beliau mencari cara bagaimana agar ujian ini dapat dilakukan dengan baik. Makanya mengundang juga TNI, Polri," tutur Nuh usai bertemu Presiden.
Nuh juga mengapresiasi TNI Angkatan Udara serta Polri yang membantu kementeriannya untuk mempercepat distribusi soal UN.
TNI AU sudah menyiapkan pesawat jenis Focker dan boing 737 untuk distribusi. Jika masih diperlukan lagi, kata dia, akan ditambah pesawat lain dari AU dan Polri.
"Sekarang itu sudah mobilisasi naskah ke daerah-daerah , ada 5 percetakan yang sudah bergerak dan kami back up agar bisa tepat waktu," pungkas Nuh. (flo/jpnn)
Ia berpikir Presiden akan memarahinya akibat kekacauan jadwal Ujian Nasional (UN) di 11 provinsi.
"Terus terang saya khawatir begitu diundang jangan-jangan dimarahi tapi beliau tidak menyampaikan itu melainkan beliau mencari cara bagaimana agar ujian ini dapat dilakukan dengan baik. Makanya mengundang juga TNI, Polri," tutur Nuh usai bertemu Presiden.
Nuh juga mengapresiasi TNI Angkatan Udara serta Polri yang membantu kementeriannya untuk mempercepat distribusi soal UN.
TNI AU sudah menyiapkan pesawat jenis Focker dan boing 737 untuk distribusi. Jika masih diperlukan lagi, kata dia, akan ditambah pesawat lain dari AU dan Polri.
"Sekarang itu sudah mobilisasi naskah ke daerah-daerah , ada 5 percetakan yang sudah bergerak dan kami back up agar bisa tepat waktu," pungkas Nuh. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... FITRA sebut UN Hanya Proyek Cari Fee
Redaktur : Tim Redaksi