jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar, Nurul Arifin mengakui di internal partainya ada faksi-faksi yang berbeda sikap soal dukungan di pemilu presiden (pilpres) nanti. Meski Golkar secara resmi mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, namun ada faksi di internal partai pimpinan Aburizal Bakrie itu yang tetap memilih mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Menurut Nurul, faksi dalam tubuh Golkar bahkan telah ada sejak lama. Namun, keberadaannya bukan menggerogoti partai tapi justru memerkaya khasanah berdemokrasi di dalam partai.
BACA JUGA: Kemnakertrans Kirim Tim Khusus Selesaikan Kasus PHK PT HM Sampoerna
"Kalau faksi dari dulu ada. Dari sejak 2004, terus terulang (ada perbedaan di internal Golkar tentang dukungan ke pasangan capres, red). Tapi bagi saya itu bukan masalah, " kata Nurul saat ditemui di gedung KPU, Jakarta, Selasa (20/5).
Nurul menilai adanya sebagian petinggi Partai Golkar mendukung Jokowi-JK, justru menunjukkan proses demokrasi dalam berpolitik di Golkar cukup baik. Meski demikian, secara pribadi dirinya mengaku mengikuti keputusan partai yang resmi memberi dukungan pada pasangan Prabowo-Hatta.
BACA JUGA: Ical Dinilai Tepat Gunakan Mandat Rapimnas
Nurul berharap pasangan Prabowo-Hatta nantinya dapat meraih suara hingga 60 persen. Namun kalau kurang dari angka tersebut, tetap tidak masalah asalkan tetap meraih kemenangan.
"Mudah-mudahan yang didukung Golkar menang. Target 60 persen itu lebih baik. Kalau kurang sedikit ngggak masalah," katanya
BACA JUGA: Demokrat Akan Kritisi Platform Jokowi dan Prabowo
Lantas apa sanksi bagi kader Golkar yang memilih mendukung Jokowi-JK? "Kalau ditanya sanksi (terhadap kader Golkar yang mendukung Jokowi-JK), sampai saat ini belum. Kan untuk itu perlu ada mekanisme partai. Tapi bagi saya bukan masalah. Dalam pemilihan capres ini lebih pada kekuatan tokoh. Jadi saya berharap, apa yang didukung Golkar, itu yang menang," katanya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hary Tanoe Hengkang dari Hanura
Redaktur : Tim Redaksi