Nusron Ajak Warga Madura di DKI Coblos Ahok-Djarot Saja

Minggu, 02 April 2017 – 22:22 WIB
Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I Nusron Wahid dalam acara pengajian Peringatan Rajabiyah bersama warga Madura di DKI di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (2/4) malam. Foto: Tim Pemenangan Ahok-Djarot for JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I (Jawa dan Sumatera) Nusron Wahid terus turun ke lapangan untuk memenangkan duet Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat pada Pilkada DKI.

Mantan ketua umum GP Ansor itu mendekati kalangan ulama demi mengumpulkan suara bagi duet petahana yang beken dengan sebutan Ahok-Djarot itu. Salah satu kalangan yang disasar Nusron adalah warga Madura di Jakarta.

BACA JUGA: PPP Djan Faridz Fokus Garap Jaktim demi Ahok-Djarot

Nusron bersama sejumlah ulama Madura menghadiri acara Pengajian Umum Peringatan Rajabiyah di Jalan Talang Nomor 3, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (2/4/). Pengajian yang juga diselingi deklarasi dukungan untuk Ahok-Djarot itu juga dihadiri ribuan warga Madura se-DKI Jakarta.

Tak tanggung-tanggung, acara itu juga dihadiri KH Imam Buchori Kholil. Kiai Buchori Kholil merupakan cucu Syaikhona Kholil Bangkalan yang dikenal sebagai penggagas berdirinya Nahdlatul Ulama (NU).

BACA JUGA: Golkar Punya Brigade Beringin demi Amankan Ahok-Djarot

Nusron Wahid dalam sambutannya mengatakan, warga Madura punya posisi menentukan dalam Pilkada DKI. Menurutnya, jumlah warga Madura di DKI Jakarta cukup signifikan.

"Datanya kan ada sekitar 200 ribu warga Madura di DKi Jakarta. Diharapkan mayoritas warga Madura di DKI Jakarta bisa memilih pasangan Basuki-Djarot pada Pilkada DKI putaran kedua 19 April mendatang," ujar Nusron.

BACA JUGA: Relawan Sholawat Yakini Ahok-Djarot Membawa Manfaat

Mantan anggota DPR yang kini dipercaya memimpin Badan Nasional Penempatan & Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) itu banyak program dari Ahok-Djarot yang sejalan dengan keinginan warga Madura yang dikenal sangat Islami.

Salah satunya adalah Kartu Jakarta Pintar (KJP) Santri yang diperuntukkan kepada warga DKI Jakarta yang ingin menempuh pendidikan di pondok pesantren di daerah lain. "Jadi KJP Santri ini diperuntukkan bagi orang  Jakarta yg ingin kirim anaknya jadi santri di Jawa Tinur, Maduara, Jawa Tengah, Jawa Barat dan aderah lainnya akan tetap dapat KJP dari Jakarta," tuturnya.

Selain itu, kata Nusron, ada Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) bagi warga DKI yang kuliah. Nominalnya mencapai Rp18 juta per tahun.

"Ini kan program Pak Basuki-Djarot yang sangat bermanfaat bagi warga Madura yang banyak cari nafkah di Jakarta," imbuhnya.

Sedangkan KH Ibnu Hazen yang mewakili warga Madura mengingatkan para warga yang hadir agar tidak saling hujat karena pilkada. Parahnya, ada yang memutus hubungan silaturahmi hanya karena beda pilihan di Pilkada DKI.

"Kalau pilih nomor dua, jangan takut dikafirkan sebab itu hak prerogatif Allah SWT dan enggak boleh mengafirkan. Enggak boleh saling mengafirkan, emangnya surga punya nenek moyang mereka," ujarnya.

Ustaz Ibnu dalam kesempatan itu juga mengaku terpanggil mengampanyekan program Ahok-Djarot. Alasannya, meski Ahok bukan muslim tapi program-programnya justru sangat pas bagi kalangan Nahdlatul Ulama.

Ibnu pun mengklaim pengajian itu tidak hanya dihadiri warga Madura. Sebab ada pula warga perantau dari kawasan tapal kuda Jawa Timur seperti. Buktinya, dari target 2.500 warga yang hadir, ternyata ada 3.000-an

“Ini yang hadir ibu-ibu karena yang laki sedang jualan sate. Dan alhamdulilah sangat antusias," tukasnya.

Sementara Ketua DPP PPP Akhmad Ghozali Harahap membeber alasan partainya mendukung duet Ahok-Djarot. Alasannya adalah keberpihakan duet bernomor urut dua itu bagi umat Islam.

"Sekarang banyak calon yang beragama Islam tapi tak jelas keberpihakannya pada Islam," ujar Ghozali yang hadir mewakili Ketua Umum PPP Djan Faridz.

Ghozali lantas mencontohkan bukti keberpihakan Ahok-Djarot bagi umat Islam. Antara lain program menyejahterakan marbut, muazin, hungga guru ngaji. Bahkan ada program umrah bagi mereka.

“Walaupun Pak Ahok bukan orang Islam, tapi telah membangun masjid untuk menjadi fasilitas ibadah bagi umat Islam," tuturnya.(ysa/rmo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto Terharu Melihat Warga Koja Antusias Dukung Ahok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler