jpnn.com, JAKARTA - Demi Calon Jamaah Haji, Nusron Minta Upaya Keras Pemerintah dan Bio Farma Dapatkan Sertivikasi WHO untuk Vaksin Sinovac
Anggota DPR RI Nusron Wahid meminta pemerintah dan Bio Farma mengoptimalkan diplomasi untuk memastikan vaksin Sinovac segera mendapatkan sertifikasi dari WHO.
BACA JUGA: Pemerintah Terima 8 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Sinovac
Menurut politikus Golkar ini, kepastian tersebut berkaitan dengan nasib calon jemaah haji asal Indonesia, yang mayoritas mendapatkan vaksin Sinovac.
Sementara di sisi lain, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sudah mengumumkan bahwa musim haji tahun ini dibuka dengan kuota terbatas.
BACA JUGA: Komnas KIPI Beberkan Penyebab 27 Orang Meninggal Usai Terima Vaksin Sinovac
“Beberapa negara sudah dikasih tahu alokasi kuotanya. Namun, sampai saat ini, Indonesia belum dapat alokasi kuota yang disebabkan karena vaksin Sinovac yang dipakai Indonesia belum dapat sertifikasi dari WHO,” kata Nusron dalam RDP dengan Dirut Bio Farma Holding Honesti Basyir, Selasa (25/5).
Menurut mantan Ketua Umum GP Ansor ini, sungguh ironis kalau sampai umat Islam di luar Indonesia bisa berangkat haji, sedangkan calhaj Indonesia tidak bisa berangkat karena pilihan vaksin yang dibeli pemerintah tidak diakui atau belum mendapatkan sertivikasi dari WHO.
BACA JUGA: Saudi Gelar Ibadah Haji 2021, HNW Ingatkan Presiden Jokowi Segera Melobi Raja Salman
"Ini akan jadi masalah serius, sebab yang memilih vaksin bukan umat Islam Indonesia, tetapi pemerintah dan Bio Farma. Ironis dan tragis kalau sudah mahal-mahal dibeli dengan dana negara, ternyata tidak juga memudahkan umat untuk bisa naik haji,” ujar tokoh NU ini.
Nusron mengatakan, jika vaksin Sinovac tidak segera mendapat sertifikasi dari WHO dan berimbas Indonesia tidak mendapatkan kuota haji, maka akan menjadi tsunami opini dan diskriminasi.
“Sebaliknya, kalau sertifikasi WHO segera keluar, ini akan bisa dijadikan sebagai alat atau sarana diplomasi agar sebagian umat Islam masih bisa naik haji seperti negara-negara lain,” kata Nusron.
Sementara itu, Honesti Basyir memperkirakan satu atau dua pekan ke depan vaksin Sinovac sudah mendapatkan sertifikasi dari WHO.
“Kami sudah berusaha maksimal dan akan kami push juga agar vaksin Sinovac bisa diterima di Pemerintah Arah Saudi,” katanya. (*/adk/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Adek