Nyawa Suporter Persija Melayang Hanya karena Salah Paham

Selasa, 08 November 2016 – 06:58 WIB
Aparat desa menunjukkan lokasi bentrokkan antara warganya dengan anggota The Jakmania di Tol Cipali, Minggu (5/11) lalu. Foto: Radar Cirebon

jpnn.com - CIREBON - Salah paham menjadi penyebab bentrokan berdarah antara The Jakmania dengan warga Desa Lungbenda di ruas Tol Cipali, Cirebon, Minggu (6/11) sore. 

Satu nyawa melayang sia-sia dan belasan lainnya luka-luka akibat tragedi yang seharusnya tak perlu terjadi itu.

BACA JUGA: Laga Kandang Kali Ini Tak Mudah

Berdasarkan data yang dihimpun Radar Cirebon, insiden bermula saat tiga bus yang mengangkut Jakmania melintas di Tol Cipali sekitar pukul 13.00. 
Mereka hendak kembali ke Jakarta usai melihat pertandingan Persija versus Persib di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (5/11) malam. 

Nah, saat antre di pintu tol gate Palimanan, para Jakmania melihat segerombolan warga sedang duduk di pinggir jalan tol menggunakan kaus dan topi biru. 

BACA JUGA: Perpanjang Kontrak Sampai 2021, Ronaldo: Saya Ingin Lebih

Kuat dugaan, rombongan Jakmania mengira warga adalah suporter Persib Bandung yang merupakan musuh bebuyutan mereka. Para suporter berbaju oranye itu pun melempari warga dengan batu. 

Merasa tidak terima, warga pun akhirnya membalas serangan Jakmania. Karena kalah jumlah, Jakmania akhirnya mundur dan melanjutkan perjalanan. 

BACA JUGA: Alfredo: Tidak Ada Jalan Lain Menuju Juara Selain…

Namun situasi Tol Cipali kembali memanas saat rombongan Jakmania lainnya melintas sekitar pukul 17.00. 

Mengetahui sempat terlibat aksi saling lempar dengan warga pada pukul 14.00 WIB, Jakmania pun akhirnya melakukan serangan susulan. Serangan kedua inilah membuat warga Desa Lungbenda dan Desa Tegalkarang marah. 

Bentrokan pun tak terhindarkan. Warga dan suporter saling serang. 

“Ini dua kali penyerangan, tentu saja warga marah. Warga Lungbenda dan Tegalkarang bergabung akhirnya bentrok pun cukup menegangkan,” ujar Kuwu Lungbenda Sukarso, Senin (7/11). 

Pada bentrokan kedua inilah, salah seorang Jakmania, Harun Alrasyid Lestaluhu (30) meregang nyawa dengan luka yang cukup parah di bagian kepala.

Aparat kepolisian dan TNI pun langsung datang ke lokasi untuk menghentikan bentrokan. 

Mereka juga melakukan pengaturan arus lalu lintas karena bentrokan menyebabkan kemacetan panjang. 

“Korban meninggal dari The Jakmania, tapi warga kami lumayan banyak yang luka. Yang dibawa ke RS Arjawinangun 4 orang,” tandas Sukarso.

Kapolsek Gempol Yana Mulyana mengatakan, bentrokan terjadi karena salah paham. 

“Kejadian ini hanya salah paham. Saat melintas di Desa Lungbenda, Jakmania mengira mereka dihadang oleh rombongan Persib. Padahal, yang ada di pinggir tol adalah anak-anak punk yang menggunakan kaus dan topi biru,” ujar Yana Mulyana.

Yana mengakui massa terlalu banyak sehingga pihaknya tak bisa mengendalikan situasi saat itu. Apalagi ketika itu 13 bus masuk secara bersamaan di tol. Karena terjadi antrean panjang, perang pun pecah. 

“Tembakan ke udara agar menghalau massa pun gak mempan. Tapi syukur, situasi akhirnya bisa kami kendalikan lagi dengan baik,” terang Yana.

Hingga tadi malam, Yana mengakui belum memeriksa siapa pun terkait insiden tersebut. 

Pihaknya hanya memeriksa perwakilan keluarga korban Harun Alrasyid Lestaluhu. Itu pun untuk mengurus surat-surat terkait pemulangan jenazah ke Jakarta. 

“Korban ini adalah korlap. Sudah ada keluarganya yang mengurus jenazah untuk dibawa ke Jakarta. Untuk sementara belum ada yang kami periksa. Yang penting situasi kondusif dulu,” terang Yana. 

Sebelumnya, pihak The Jakmania membuat pernyataan bahwa anggota mereka adalah pihak yang diserang. Ketika sedang mengantre gerbang tol di Palimanan, rombongan mereka diadang oleh sekelompok bobotoh Persib yang akhirnya berujung pada bentrok antara kedua pihak. (arn/dri/dil/jpnn) 

 

BENTROK JAKMANIA VS WARGA

 

-Minggu (6/11) sekitar pukul 13.00 WIB, enam bus membawa Jakmaia melintas di TKP

-Tiga bus pertama tidak ada insiden, tiga bus di belakang sempat terjadi insiden. Rombongan yang melintas sempat melempari rumah warga

-Warga sempat terpancing, namun situasi masih bisa dikendalikan

-Rombongan selanjutnya melintas di TKP sekitar pukul 17.00 WIB

-Saat itu sekitar 13 bus yang membawa rombongan Jakmania tiba-tiba berhenti dan terlibat saling serang dengan warga

-Jumlah yang terlibat keributan dari dua kelompok lebih dari seribu orang

-Polisi yang sudah bersiap di TKP kewalahan dan tidak bisa meredam situasi

-Keributan berlangsung sekitar 30 menit lebih, sampai akhirnya polisi berhasil memisahkan dua kelompok yang terlibat saling serang

-Harun Alrasyid Lestaluhu, korlap Jakmania, meregang nyawa

-Belasan orang terluka, baik dari Jakmania maupun warga

-Enam rumah warga Desa Lungbenda dan Tagalkarang rusak

-Senin dini hari (7/11) pukul 00.00 WIB, puluhan petugas dari polisi dan TNI meninggalkan GT Palimanan karena rombongan yang tersisa batal lewat dan pulang melewati jalur pantura

***Sumber: Polsek Gempol, Cirebon

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gawat! Dua Stoper Warning Kartu Kuning


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler