Nyeri Otot Selama Perjalanan? Begini Cara Mencegahnya

Kamis, 31 Juli 2014 – 06:52 WIB
Foto ilustrasi diperagakan model. (Raka Denny/Jawa Pos/JPNN.com)

jpnn.com - DUDUK atau menyetir dalam waktu lama ketika perjalanan mudik dan arus balik sering memunculkan keluhan pada sistem muskuloskeletal. Bagaimana mencegahnya sehingga tetap nyaman selama dan setelah perjalanan?

Sering mengalami nyeri pada punggung, leher, lutut, pergelangan tangan, atau kram otot ketika melakukan perjalanan jauh? Keluhan pada sistem muskuloskeletal (otot, tulang) tersebut dapat timbul gara-gara mempertahankan tubuh pada posisi tertentu dalam jangka waktu lama, melakukan gerakan repetitif, dan ada tekanan pada area tertentu. Ketika mudik dan arus balik, perjalanan jarak jauh hingga belasan jam, kondisi tersebut sangat mungkin terjadi.

BACA JUGA: Rias Kerja Langsung untuk Pesta

Bagaimana mencegahnya? Keterbatasan ruang di dalam kendaraan membuat seseorang sulit bergerak. Dokter Michael Triangto SpKO menyarankan tetap melakukan stretching secara berkala. ”Semua keluhan itu bisa diatasi dengan peregangan dan relaksasi. Setidaknya tiap dua jam, buatlah tubuh bergerak,” ujar spesialis kedokteran olahraga dari FK UI Jakarta tersebut.

Terutama bila menyetir mobil sendiri, pastikan tidak menyetir dalam waktu lama secara nonstop. Munculnya keluhan pada otot tentu mengurangi konsentrasi berkendara. ”Aturan internasional, tiap dua jam harus istirahat, baik tubuh maupun kendaraan,” lanjutnya.

BACA JUGA: Cokelat dan Minuman Kaleng Picu Migrain

Banyak hal yang bisa dilakukan ketika beristirahat. ”Usahakan keluar dari mobil, berjalan sebentar, regangkan otot-otot mulai leher, pinggang, punggung, tangan, dan kaki. Yang tadinya peredaran darah terhambat akibat lutut ditekuk ketika duduk, dengan berjalan-jalan bisa lebih lentur. Aliran darah pun makin lancar,” urai dokter yang berpraktik di Slim + Health Sports Therapy Jakarta tersebut.

Ada beberapa gerakan mudah yang bisa dilakukan. Di antaranya, peregangan otot leher dengan menengadah, menunduk, menoleh ke samping kanan dan kiri, serta putar kepala ke kiri dan kanan. Satukan telapak tangan di atas kepala, tarik hingga membuat kaki berjinjit untuk melemaskan lengan dan kaki. Kemudian, regangkan bahu, tarik siku dengan arah berlawanan ke kanan dan kiri. ”Ingat, lakukan secara perlahan dan hati-hati,” ucap Michael. Bila gerakan dilakukan secara frontal dan terburu-buru, dikhawatirkan bisa memperparah nyeri otot.

BACA JUGA: Cara Bijaksana Kelola Angpao Lebaran

Bila berada di dalam mobil dan tidak memungkinkan untuk keluar, lakukan peregangan dalam posisi duduk. ”Beri jeda duduk yang cukup sehingga bisa cukup leluasa melakukan peregangan meski di dalam mobil,” imbuh dr Sophia Hage dari Employee Exercise Clinic Kantor Pertamina Pusat, Jakarta, itu.

Sedangkan bila bepergian dengan pesawat atau kereta api, bangkitlah dari tempat duduk, lalu berjalan-jalan sebentar di lorong pesawat atau kereta untuk relaksasi. Lebih baik lagi bila sebelum bepergian memastikan kondisi tubuh fit. Bila perlu, tambahkan asupan multivitamin dan suplemen. Perlu ada perhatian khusus bagi orang dengan kondisi tertentu, misalnya penderita rematik atau skoliosis.

”Penderita rematik jangan memakai deker atau stocking karena itu dapat menghambat aliran darah. Orang dengan skoliosis harus memperhatikan posisi duduk yang tepat,” urai Michael.

Ditambahkan, tubuh hendaknya tidak diforsir. Sering, banyaknya agenda berkunjung ke rumah kerabat membuat waktu istirahat sangat minim. Berikan jeda setidaknya satu hari setelah melakukan perjalanan jauh untuk beristirahat sebelum melakukan perjalanan berikutnya atau kembali ke kota asal. ”Tidur yang efektif, tidak begadang,” pesannya. (nor/c11/nda)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ancaman Kesehatan di Balik Lezatnya Kue Lebaran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler