RAMALLAH—Beberapa jam setelah pasukan militan Palestina menembakkan sedikitnya dua roket dari Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, yang jatuh ke kota perbatasan Sderot Israel pada hari Kamis (21/2), sekira pukul 07.00 waktu setempat, Presiden Amerika Serikat Barack Obama melakukan perjalanan ke kota Ramallah.
Dia menyatakan pentingnya memperbaharui apa yang disebu nya ‘dua solusi antara Israel dan Palestina’, dengan mengatakan bahwa Israel terus membangun pemukiman, tidak memajukan upaya perdamaian.
Tapi dalam sebuah konferensi pers dengan Presiden Mahmoud Abbas, pemimpin Otoritas Palestina dan gerakan Fatah yang bersaing dengan Hamas, Obama tidak secara khusus menyerukan penghentian pembangunan pemukiman.
Obama mendesak kedua belah pihak untuk menandatangani kesepakatan dengan memenuhi dua tujuan, yakni, memberikan kedaulatan dan Negara untuk Palestina serta keamanan bagi Israel.
"Masalah utama sekarang adalah bagaimana kita mendapatkan kedaulatan bagi rakyat Palestina dan keamanan bagi orang-orang Israel," kata Obama setelah hampir dua jam pembicaraan dengan Abbas, seperti dilansir dalam New York Times, Kamis (21/3).
"Bukan untuk mengatakan permukiman tidak penting. Tapi untuk mengatakan jika kita memecahkan dua masalah ini, masalah permukiman akan diselesaikan," tambahnya.
Diketahui, Obama melakukan perjalanan ke Ramallah setelah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada hari pertama kunjungannya di Israel, (Rabu (20/3).
"Saya sudah jelaskan dengan Perdana Menteri Netanyahu dan pemimpin Israel lainnya. Kami tidak menganggap kegiatan permukiman terus menjadi konstruktif, harus sesuai, menjadi sesuatu yang dapat memajukan penyebab perdamaian," kata Obama.
"Palestina berhak mengakhiri pendudukan dan penghinaan yang datang dengan harapan masa depan. Palestina layak mendapatkan Negara mereka sendiri," tegasnya
Presiden Obama menyerukan solusi dua-negara dan mengatakan satu-satunya cara untuk mencapai itu adalah melalui perundingan langsung antara Israel dan Palestina. Sebab menurutnya, tidak ada jalan pintas untuk solusi yang berkelanjutan.
"Kita tidak bisa menyerah mencari perdamaian sekarang walaupun sulit," katanya. Dia memperingatkan bahwa solusi didasarkan pada penciptaan dua negara, berdampingan, bagi Israel dan Palestina. "Masih mungkin tapi sangat sulit," tutup Obama. (ian/jpnn)
Dia menyatakan pentingnya memperbaharui apa yang disebu nya ‘dua solusi antara Israel dan Palestina’, dengan mengatakan bahwa Israel terus membangun pemukiman, tidak memajukan upaya perdamaian.
Tapi dalam sebuah konferensi pers dengan Presiden Mahmoud Abbas, pemimpin Otoritas Palestina dan gerakan Fatah yang bersaing dengan Hamas, Obama tidak secara khusus menyerukan penghentian pembangunan pemukiman.
Obama mendesak kedua belah pihak untuk menandatangani kesepakatan dengan memenuhi dua tujuan, yakni, memberikan kedaulatan dan Negara untuk Palestina serta keamanan bagi Israel.
"Masalah utama sekarang adalah bagaimana kita mendapatkan kedaulatan bagi rakyat Palestina dan keamanan bagi orang-orang Israel," kata Obama setelah hampir dua jam pembicaraan dengan Abbas, seperti dilansir dalam New York Times, Kamis (21/3).
"Bukan untuk mengatakan permukiman tidak penting. Tapi untuk mengatakan jika kita memecahkan dua masalah ini, masalah permukiman akan diselesaikan," tambahnya.
Diketahui, Obama melakukan perjalanan ke Ramallah setelah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada hari pertama kunjungannya di Israel, (Rabu (20/3).
"Saya sudah jelaskan dengan Perdana Menteri Netanyahu dan pemimpin Israel lainnya. Kami tidak menganggap kegiatan permukiman terus menjadi konstruktif, harus sesuai, menjadi sesuatu yang dapat memajukan penyebab perdamaian," kata Obama.
"Palestina berhak mengakhiri pendudukan dan penghinaan yang datang dengan harapan masa depan. Palestina layak mendapatkan Negara mereka sendiri," tegasnya
Presiden Obama menyerukan solusi dua-negara dan mengatakan satu-satunya cara untuk mencapai itu adalah melalui perundingan langsung antara Israel dan Palestina. Sebab menurutnya, tidak ada jalan pintas untuk solusi yang berkelanjutan.
"Kita tidak bisa menyerah mencari perdamaian sekarang walaupun sulit," katanya. Dia memperingatkan bahwa solusi didasarkan pada penciptaan dua negara, berdampingan, bagi Israel dan Palestina. "Masih mungkin tapi sangat sulit," tutup Obama. (ian/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Remaja Pembunuh Hebohkan Ruangan Sidang
Redaktur : Tim Redaksi