Diplomasi Obama, lanjut Muhyidin, lebih menguntungkan umat Islam. Hanya, beberapa janjinya untuk kepentingan Islam memang belum direalisasikan. "Itu karena tekanan dalam negeri AS yang menuntut prioritas utama adalah perbaikan ekonomi dan keberpihakan kepada rakyat miskin," tutur Muhyidin kepada Radar Bogor (Grup JPNN), Rabu (7/11) malam.
Mantan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bogor itu menambahkan, tuntutan rakyat AS direalisasikan Obama dengan menggolkan UU Kesehatan. Selain itu, Obama yang pernah tinggal di Menteng, Jakarta itu, berhasil meredakan isu rasialisme, sehingga warga AS non Erofa lebih terakomodir.
Tetapi, untuk umat Islam dunia, Muhyidin menilai, kebijakan luar negeri Obama cenderung divide and rule. "Ada kecenderungan politik pecah belah terus dikumandangkan. Karena itu, Indonesia harus hati-hati,"
Muhyidin yang saat ini sedang berada di Mekkah berharap, Obama bisa mendekati negara-negara berpenduduk mayoritas Islam di Asia, seperti Indonesia. Sebab, Indonesia punya posisi strategis dengan jumlah kaum muslim terbesar di dunia. Pengalaman demokrasi Indonesia juga lebih maju dan stabil, akomodatif akan perubahan global. "Indonesia juga terbukti mampu berperan dalam penyelesaian konflik di Asean dan responsif terhadap new world order," pungkas Muhyidin. (rid)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harapan Dari Kemenangan Barack Obama
Redaktur : Tim Redaksi