Obama Raih Nobel Perdamaian

Jumat, 09 Oktober 2009 – 18:17 WIB
Foto : REUTERS
OSLO - secara mengejutkan, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama dinobatkan sebagai peraih Nobel Perdamian 2009Dalam pengumuman pemenang Nobel Perdamaian yang diumumkan hari ini, Obama dianggap telah memberi harapan kepada dunia akan masa depan yang lebih baik, dan terus berjuang memperjuangkan perlucutan senjata nuklir.

Obama adalah Presiden AS ketiga yang menerima Nobel Perdamaian, setelah sebelumnya Theodore Roosevelt menerima penghargaan serupa pada 1906 dan Woodrow Wilson pada 1919

BACA JUGA: Seperempat Penduduk Bumi Muslim

Sedangkan Jimmy Carter, mendapat Nobel Perdamaian saat tidak lagi menjabat sebagai Presiden AS
Presiden dari Partai Demokrat itu meraih Nobel Perdamaian pada 2002 atas prakarsanya dalam memediasi konflik-konflik di dunia.

Pengumuman penghargaan Nobel Perdamaian untuk presiden kulit hitam pertama AS itu merupakan kejutan yang mengundang kritik sekaligus pujian

BACA JUGA: Obama Janji Temui Dalai Lama

Komite Nobel Norwegia memuji Obama atas upayanya yang luar biasa untuk memperkuat diplomasi internasional dan kerjasama antara bangsa
Keturunan Afro-Amerika yang menempati jabatan tertinggi sepanjang sejarah Amerika itu dinilai konsisten menyerukan perlucutan senjata

BACA JUGA: Obama Tunda Lawatan ke Indonesia



Obama, sejak menjabat pada awal tahun ini, juga langsung bekerja untuk memulai proses perdamaian Timur Tengah yang terhenti"Sangat jarang ada orang dalam posisi seperti Obama, yang menangkap perhatian duna dan memberi orang-orang harapan yang lebih baik," ujar Ketua Komite Nobel, Thorbjoern Jagland.

"Obama adalah kunci bagi inisiatif penting di PBB untuk perlucutan senjata nuklir dan menetapkan agenda yang sama sekali baru untuk dunia Muslim serta hubungan Barat dan Timur," imbuhnya.

Keputusan untuk memberikan salah satu jenis penghargaan tertinggi dunia pada seorang presiden yang menjabat kurang dari sembilan bulan dalam masa jabatannya yang pertama dan belum mencetak keberhasilan besar dalam kebijakan luar negeri itu juga membuat wartawan peliput di Oslo tersentakSedangkan kritik atas keputusan Komite Nobel yang memenangkan Obama terutama datang dari negara-negara Arab dan dunia Islam. 

Petinggi Hamas, Sami Abu Zuhri, menilai pernghargaan itu terlalu tergesa-gesaHamas yang mengontrol Jalur Gaza dan menentang perjanjian damai antara Israel dan Palestina menilai Obama masih punya pekerjaan besar"Obama masih memiliki jalan panjang dan banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum dia layak mendapat hadiah," ucap Sami Abu Zuhri

Obama, katanya, hanya membuat janji-janji dan tidak memberikan kontribusi apapun untuk perdamaian dunia"Dan ia tidak melakukan apa pun untuk menjamin keadilan bagi kepentingan Arab dan Muslim," tandas Sami Abu Zuhri.

Kritikan juga datang dari Issam al-Khazraji, seorang buruh harian di Baghdad"Dia tidak berhak atas penghargaan ituSemua masalah ini, Irak dan Afghanistan, tidak terpecahkanObama tidak merubah apapun," katanyaBahkan pemimpin senior Jamaah al Islami, Liaqat Baluch, menganggap penghargaan untuk Obama itu hanya sebuah lelucon.

Namun demikian pembelaan atas keputusan Komite Nobel juga bermunculanSaeb Erekat, salah satu negosiator Palestina, menyambut gembira penghargaan untuk Obama itu"Obama akan mampu pencapai perdamaian di Timur Tengah," ujarnya.

Komite Nobel bahkan membantah jika penghargaan itu terlalu prematurSebab selama hampir setahun ini, Obama sangat antusias menyuarakan perlucutan nuklir"Kami berharap ini (Hadiah Niobel) bisa sedikit membantu apa yang sudah dilakukannya," tandas Thorbjoern Jagland.

Pembelaan juga datang dari Perdana Menteri Norwedia, Jens Stoltenberg"Yang menarik dan penting tentang hadiah ini adalah bahwa itu diberikan kepada seseorang, yang memiliki kekuatan untuk berkontribusi pada perdamaian," sambungnya.

Sebelumnya, Komite Nobel tahun ini telah menerima 205 nominasiNamun tidak secara gamblang disebutkan apakah Obama masuk didalamanyaSalah satu nominator kuat peraih Nobel Perdamaian tahun ini adalah Perdana Menteri Zimbabwe Morgan TsvangiraiBeberapa kandidat lain adalah seorang senator Kolombia, seorang pembangkang dari Cina, serta aktifis hak-hak wanita di Afghanistan.(REUTERS/AP/ara)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Biar Cebol Bernyali Matador


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler