JAKARTA - Tim voli putra Surabaya Samator berhasil mendapatkan pelipur luka di pertandingan terakhirnya di Proliga 2013. Bagus Wahyu dkk berhasil merebut posisi ketiga.
Samator sukses mengalahkan Jakarta Sananta Indocement dengan skor 3-2 (25-20, 17-25, 25-20, 26-28, 15-13) dalam laga yang digeber di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (5/5).
Posisi ketiga setidaknya bisa menjadi pelipur luka bagi Samator. Maklum, setelah berhasil menjadi juara di musim reguler, Samator langsung terjun bebas di fase final four. Mereka tak kuasa mengatasi Jakarta BNI 46 dan Palembang Bank Sumsel Babel yang akhirnya melaju ke partai pemungkas.
Selain itu, kemenangan tersebut mampu menyelamatkan muka Samator yang merupakan Indonesia Mini. Julukan itu diberikan karena banyaknya pemain yang menghuni Timnas. Di antaranya ialah Bagus Wahyu, Veleg Dani maupun Putu Randu.
Pelatih Samator Li Quijang mengaku cukup puas dengan raihan tim racikannya. Sebab, Samator musim ini memang tampil dengan wajah berbeda. Tidak ada nama besar seperti musim-musim sebelumnya. Sebagai gantinya, mereka mengandalkan pemain muda sebagai upaya regenerasi tim.
Sebaliknya, bagi Sananta, hasil itu merupakan sebuah prestasi besar. Sebab, mereka sempat terseok-seok di awal kompetisi. Bahkan, mereka juga sempat terancam gagal masuk ke final four setelah mengalami fase-fase sulit. (Jos/jpnn)
Samator sukses mengalahkan Jakarta Sananta Indocement dengan skor 3-2 (25-20, 17-25, 25-20, 26-28, 15-13) dalam laga yang digeber di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (5/5).
Posisi ketiga setidaknya bisa menjadi pelipur luka bagi Samator. Maklum, setelah berhasil menjadi juara di musim reguler, Samator langsung terjun bebas di fase final four. Mereka tak kuasa mengatasi Jakarta BNI 46 dan Palembang Bank Sumsel Babel yang akhirnya melaju ke partai pemungkas.
Selain itu, kemenangan tersebut mampu menyelamatkan muka Samator yang merupakan Indonesia Mini. Julukan itu diberikan karena banyaknya pemain yang menghuni Timnas. Di antaranya ialah Bagus Wahyu, Veleg Dani maupun Putu Randu.
Pelatih Samator Li Quijang mengaku cukup puas dengan raihan tim racikannya. Sebab, Samator musim ini memang tampil dengan wajah berbeda. Tidak ada nama besar seperti musim-musim sebelumnya. Sebagai gantinya, mereka mengandalkan pemain muda sebagai upaya regenerasi tim.
Sebaliknya, bagi Sananta, hasil itu merupakan sebuah prestasi besar. Sebab, mereka sempat terseok-seok di awal kompetisi. Bahkan, mereka juga sempat terancam gagal masuk ke final four setelah mengalami fase-fase sulit. (Jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menang Dramatis, Petrokimia Gresik Rebut Posisi Ketiga
Redaktur : Tim Redaksi