jpnn.com, JAKARTA - Oceanik Folk Festival Jakarta mendapat respons positif dari masyarakat Kepulauan Seribu. Festival musik yang merupakan rangkaian Festival Budaya Bahari itu digelar selama tiga hari dari tanggal 20-22 September 2019 di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.
Ketua Karang Taruna Pulau Tidung, Ana Askuri mengatakan, acara tersebut patut diapresiasi karena memperkenalkan Pulau Seribu melalui budaya dan tradisi.
BACA JUGA: Tiket Domestik Mahal, Ayo Seru-seruan ke Pulau Seribu
“Acara ini memadukan seni budaya lokal dan internaional. Jadi tidak ada yang salah dalam kegiatan ini. Kearifan lokal tetap terjaga, masyarakat juga menikmati acara ini. Bukan hanya orang-orang asing,” kata Ana Askuri, dalam siaran tertulis, Senin (23/9).
Hal yang sama disampaikan oleh Rojiun Hamid, Ketua Karang Taruna Kecamatan Kepulauan Selatan. Menurutnya, acara ini bagus untuk menaikkan citra wisata yang ada di Pulau Seribu. "Kami bersyukur saat ini banyak kegiatan di Pulau Seribu, ini bisa menarik para wisatawan baik lokal maupun internasional," ujarnya.
BACA JUGA: Libur Tahun Baru, Jumlah Wisatawan ke Pulau Seribu Menurun
Pria yang juga Ketua Himpunan Pedagang area Jembatan Cinta Kelurahan Pulau Tidung ini mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendukung kegiatan untuk kemajuan wisata Pulau Seribu.
“Apa yang dilakukan Kepala Suku Dinas Pariwisata Kepulauan Seribu sudah benar, jika ada yang tak suka, saya yakin itu hanya segelintir oknum warga Pulau Seribu yang tak ingin Wisata ini maju dan berkembang. Terkait tarian Brazil yang dianggap seronok dalam tampilan busana tentu dapat didiskusikan secara bijak dan Profesional,” tuturnya.
BACA JUGA: Meriahkan HUT RI, Gledex Logistic Gelar CSR di Pulau Seribu
”Kami bersama pemuda Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan dan masyarakat lainnya akan terus mendukung dan mengawal langkah Pemprov DKI, Khususnya Sudin Pariwisata Kepulauan Seribu untuk meningkatkan wisata Pulau Seribu. Maju terus," lanjutnya.
Apresiasi juga datang dari Asosiasi Wisata Kepulauan Seribu, Simpink Travel, Rama Bedah Wijaya. "Ini justru terobosan cukup baik dari Suku Dinas dengan adanya acara festival musik, ini untuk mengangkat wisata Pulau Seribu. Ini langkah postif ko," ujarnya.
Terkait adanya pro dan kontra dalam acara tersebut, Rama berharap bisa diselesaikan baik-baik. Jika kemudian tidak sesuai adat dan budaya yang ada di pulau, Rama menyinggung, kenapa orang-orang yang memakai bikini tidak dipersoalkan juga.
"Kalau misalkan tidak sesuai dengan budaya jadikan saja wisata halal di Tidung itu kan lebih elegan. Jangan pada moment tertentu dijadikan satu hal tidak baik, jangan dibesar-besarkan lah, tabayyun saja," tuturnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan Sudin ini sejalan dengan program pemerintah yang terus menggenjot sektor pariwisata. Pulau Seribu satu destinasi dari program 10 Bali Baru. "Maka kita harus siap menghadapi itu. Untuk hari ini saja hampir 40 persen masyarakat Pulau Seribu menggantungkan hidupnya dari pariwisata. Jika wisata mati karena info yang tidak valid, akhirnya orang takut datang ke pulau dan pendapatan masyarakat merosot ini harus dihindari," pungkasnya.(mg7/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh