Octa Buka-bukaan soal Prediksi Pasar Finansial 2024

Kamis, 18 Januari 2024 – 18:45 WIB
Ilustrasi: OctaFX

jpnn.com, JAKARTA - Analis pasar finansial Octa Kar Yong Ang menyatakan Octa menganalisis beberapa faktor penting dan membahas dua opsi pergerakan pasar finansial global pada 2024.

Pada 2023, Octa melihat bank sentral global berjuang melawan inflasi. Menyusul kenaikan suku bunga oleh bank sentral di seluruh dunia, inflasi global turun dari sekitar 10 persen pada musim panas 2022 ke levelnya saat ini yang kurang dari lima persen. 

BACA JUGA: Ferry Irawan Akhirnya Klarifikasi Kabar Pacaran dengan Tanty Octavia

"Sebagai konsekuensi dari kenaikan suku bunga, persyaratan pengembalian aset yang lebih tinggi juga menjadi hambatan bagi perekonomian global," kata Kar Yong Ang. 

Kemudian, pada 2024, Octa menilai perekonomian dunia memasuki tahun pemilu yang tak pelak akan meningkatkan ketegangan geopolitik di AS dan seluruh dunia. 

BACA JUGA: OctaFX Gandeng IDEP Perpanjang Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur

Selain itu, kemungkinan Fed untuk mengarahkan perekonomian AS pada pendaratan lunak (soft landing) dengan suku bunga masih belum ditentukan. 

Tambahan lagi, ancaman resesi global pun masih membayangi. 

BACA JUGA: Mengenal OctaFX, Broker Internasional Penyedia Trading Online Sejak 2011

"Oleh karena itu, kami telah mengamati dua skenario kemungkinan perilaku pasar. Skenario dasar akan menandai dimulainya kembali pertumbuhan global, jadi kami menganggap skenario ini positif. Skenario non-dasar menyiratkan realisasi sebagian besar risiko ekonomi dan geopolitik sehingga bisa disebut negatif," jelas Kar Yong Ang.

Skenario dasar, pendaratan lunak

Kar Yong Ang membeberkan bahwa skenario positif mengasumsikan perbaikan berkelanjutan dalam indikator ekonomi makro.

Inflasi akan turun drastis sehingga bank sentral akan mulai menurunkan suku bunga. 

Dalam hal ini, Federal Reserve AS akan mempertahankan suku bunga hingga pertemuan bulan Juni mendatang dan kemudian melaksanakan penurunan sistemis. 

Dengan demikian, pada paruh pertama 2024, permintaan ekuitas pendapatan tetap (obligasi pemerintah dan lainnya) dan ekuitas akan berkurang di tengah ketidakpastian, memprioritaskan aset defensif seperti emas dan bitcoin. 

Namun, Kar Yong Ang menyebut siklus bisnis melampaui siklus ekonomi, jadi penyeimbangan kembali aset global akan dimulai pada awal Maret. 

"Pemicu yang paling mungkin bagi investor adalah pertemuan Fed pada tanggal 19 dan 20 Maret bersama ringkasan proyeksi ekonomi dan informasi dari korporasi selama musim laporan keuangan," ucapnya.

Menurut Kar Yong Ang, walaupun ekonomi AS merupakan dorongan utama untuk pasar finansial global, peristiwa-peristiwa lain di seluruh dunia juga harus dipertimbangkan. 

Ketika indikator ekonomi makro menjadi lebih baik, kita mungkin akan melihat pemulihan level menengah dalam aktivitas manufaktur di Eropa dan peningkatan di pasar tenaga kerja UK. 

"Taktik tindakan trader menyiratkan upaya untuk mengikuti kenaikan trend global pada emas dan bitcoin sejak awal tahun hingga pertengahan bulan Maret, periode menjelang pertemuan dua hari Federal Reserve AS," katanya.

Kar Yong Ang menyebut mulai akhir bulan Maret hingga awal April 2024, baiknya trader menjual dolar AS di semua major pairs.

Skenario nondasar, resesi bukan pengecualian

Pasar tenaga kerja sangat penting untuk menentukan apakah kondisi ekonomi bergerak dari pendaratan lunak ke pendaratan keras.

Dalam kasus ini, bahkan dengan stabilnya inflasi, Octa akan melihat bagaimana ekonomi gagal mempertahankan kenaikan suku bunga yang berlebihan. 

Ini akan terus berdampak negatif pada imbal hasil semua obligasi yang diterbitkan, dan berpengaruh ke semua bagian pasar finansial. 

"Korporasi cenderung akan mengurangi biaya tenaga kerja dan memicu penurunan lebih lanjut dalam pengeluaran konsumen," katanya.

Mulai paruh kedua 2024, ini akan beralih dari konsumen kembali ke sektor korporasi dan kemudian ke indikator ekonomi makro. Pada akhir tahun, pendapatan korporat cenderung menurun dengan signifikan dan pengangguran meningkat.

Pada September 2024, situasi ini kemungkinan akan menjadi sangat jelas sehingga bank sentral akan kembali menerapkan pelonggaran kuantitatif untuk mendukung korporasi dan pasar tenaga kerja. 

Dalam situasi yang sama, kecil kemungkinan Bank of Japan meninggalkan kebijakan suku bunga negatifnya, dan itu memberi kita gambaran tentang dinamika USDJPY pada 2024. 

Bersama dengan destabilisasi ekonomi global, ketegangan geopolitik tetap ada.

"Dengan tingginya suku bunga, investor akan terus menggunakan aset defensif sampai bulan September 2024. Taktik trader harus didasarkan pada hal ini—bertaruh pada pertumbuhan stabil emas, minyak, gas, bitcoin,’ ujar Kar Yong Ang.

Kemudian, setelah peristiwa September, ketidakpastian akan meningkat secara signifikan karena efek pelonggaran kuantitatif yang masih hipotetis itu tidak akan langsung terlihat.

"Selain itu, akhir pemilu AS menjadikan gambaran ke depannya makin tidak dapat diprediksi," tambahnya.

Skenario-skenario ini memiliki pola yang sama mulai awal 2024 hingga pertengahan Maret. Setelahnya, dinamika pasar dapat dikategorikan sebagai risk-off atau risk-on.(mcr10/jpnb)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler