jpnn.com, PONTIANAK - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta berharap Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) terus meningkatkan perannya dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sejarah telah menunjukkan peran HMI dalam mempertahankan NKRI.
"Sejarah tidak bisa dibuang. Sejarah tidak bisa dilupakan," kata Oesman Sapta dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada lebih dari 400 mahasiswa yang tergabung dalam Badko HMI Kalimantan Barat di Auditorium Universitas Tanjungpura, Pontianak, Jumat (20/7/2018). Sosialisasi ini menghadirkan narasumber pimpinan Badan Sosialisasi MPR, Prof Dr Bachtiar Aly.
BACA JUGA: Pertemuan Tokoh Informal RI - Singapura Perlu Ditingkatkan
Oesman Sapta mengaku memiliki hubungan baik dengan HMI sejak tahun 1965. Karena itu, Oesman hadir memenuhi undangan HMI.
"Saya ingin mengajak kita semua, terutama HMI, untuk ikut memperkuat ketahanan nasional. Saat ini adalah masa generasi kalian. Masa depan ada di pundak kalian," kata Oso, sapaan Oesman Sapta.
BACA JUGA: OSO Tidak Bisa Melupakan Sejarah dan Jasa HMI
Dalam dialog, Oesman Sapta menyebutkan untuk menjaga keutuhan NKRI bisa meniru cara Nabi Muhammad. Ketika hijrah dari Mekkah ke Madinah, nabi mengumpulkan para kepala suku dan berbagai kelompok, termasuk dari nasrani dan Yahudi.
"Nabi membangun Madinah. Yang menjadi pemimpin adalah Nabi Muhammad. Cara ini bisa kita ikuti (untuk menjaga keutuhan NKRI)," kata Oso.
BACA JUGA: Sosialisasi Empat Pilar ala Cak Imin, Sarat Kata Cinta, Gaul
Begitu juga, lanjut Oso, untuk menjaga NKRI perlu komunikasi dengan semua pihak. "Kita tidak perlu khawatir. Kita ajak semua pihak untuk kepentingan bangsa ini dalam membangun bangsa. Menjaga NKRI harus dengan tulus mengikutkan semua pihak," katanya.
Oso juga meminta para mahasiswa yang tergabung dalam HMI untuk tidak membuang-buang waktu.
"Gunakan waktu seefisien mungkin. Nasib bangsa ini ada di tangan kalian. Banyak tokoh muda, termasuk dari Kalbar, yang merebut posisi di tingkat nasional bahkan internasional," ujarnya. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua MPR: Pilihan Boleh Beda tapi Jangan Berkelahi
Redaktur : Tim Redaksi