jpnn.com - BAGI suporter dan penggemar Arsenal, performa Mesu Oezil belakangakan ini tak memuaskan. Pria asal Jerman keturunan Turki iki seolah-olah kehilangan daya magisnya. Tak pelak posisinya di Timnas Jerman pun tercancam hilang. Toni Kroos yang kini tampil ciamik di Bayern Muencen digadang-gadang bakal menggantikan posisinya di Der Panzer, julukan timnas Jerman.
Tentu saja Oezil tidak rela posisinya di timnas tergusur. Gelandang 25 tahun itu beralibi bahwa performanya menurun karena dirinya masih beradaptasi dengan kompetisi Premier League.
''Hampir semua pemain baru di Premier League memerlukan waktu untuk bisa stabil. Di sini, Anda menghadapi tantangan berbeda. Memang benar bahwa saya mengalami masa sulit karena saya tidak mengikuti persiapan pramusim Arsenal,'' ucap Oezil dalam wawancara dengan majalah Jerman Sport Bild.
Oezil mengakui bahwa dirinya terkadang juga tidak puas dengan performa sendiri. Namun, kritik yang begitu besar dari pers Inggris benar-benar mengganggunya. ''Tiga minggu lalu mereka menulis tidak seperti ini. Namun, tiga minggu ini mereka menulis sesuatu yang berbeda. Ini bagian dari bisnis di Inggris,'' imbuh pemain keturunan Turki tersebut.
Oezil, tampaknya, memang kurang peka. Kritikan atas performanya tak hanya datang dari pers Inggris, tapi juga dari Jerman. Bahkan, sebuah majalah mewawancarai tiga legenda Jerman, Lothar Matthaeus, Guenter Netzer, dan Andreas Moeller. Mereka sepakat dalam satu hal: Oezil adalah pemain yang individualistis. Dia adalah tipe pemain yang fokus pada kejayaan pribadi. (aga/mas)
BACA JUGA: Dwight Howard Bantu Rockets Kalahkan Magic
BACA ARTIKEL LAINNYA... Andai Cetak Gol Lawan Barca, Yaya Toure Ogah Selebrasi
Redaktur : Tim Redaksi