Korban adalah pasangan suami istri Eko Gatot Riyadi, 54, dan Sri Tursilowati, 50, serta Dadang Kustriana, 45, dan Silvia, 44.
Dadang merupakan rektor Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Taruna Probolinggo. Dia adik Gatot. Silvia juga masih memiliki hubungan keluarga dengan mereka. Gatot dan Sri adalah warga Jalan Raya Panglima Sudirman, Wiroborang, Mayangan, Kota Probolinggo. Sedangkan Dadang dan Sylvia berasal dari Leces, Kabupaten Probolinggo.
Rombongan offroad dilepas Bupati Malang Rendra Kresna di Taman Krida Budaya, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Malang, Sabtu (8/12). Setidaknya ada 150 mobil dengan peserta lebih dari 300 orang untuk event itu.
Etape pertama melahap Kota Malang sampai kawasan Pantai Kondangmerak, Bantur, Kabupaten Malang. Setelah menginap semalam, kemarin pagi peserta melakoni etape kedua dengan rute Pantai Kondangmerak menuju Pantai Sendangbiru di Sumbermanjing Wetan. Peserta melintasi sejumlah jalur ekstrem.
Panitia juga menyiapkan lokasi uji ketangkasan di Sungai Barek. Dalam uji ketangkasan itu peserta wajib melewati panjang sungai 600-800 meter. Panitia memasang bendera merah di wilayah yang tidak boleh dilewati peserta. Ada sekitar 50 mobil yang sukses melewati rintangan uji ketangkasan tersebut.
Lalu, tiba giliran korban. Mobil Ford Ranger N 9432 R warna putih dikendarai Gatot. Sri duduk di sebelah sopir, sedangkan Dadang dan Silvia berada di kursi belakang. Awalnya mobil berjalan mulus.
"Hingga di lokasi kejadian, kendaraan itu seperti terperosok dan belok kiri dari jalur. Mobil selanjutnya tenggelam ke dalam sungai," ujar Kapolsek Gedangan AKP Z. Daud Patty kepada Radar Malang (Jawa Pos Group).
Panitia bergegas melakukan evakuasi. Kedalaman air sungai sebenarnya hanya sekitar 0,5 meter. Namun, memang ada beberapa bagian yang cukup dalam. "Kami tidak mengira musibah ini terjadi," ujar rekan satu klub korban yang tidak mau disebutkan namanya.
Suasana duka menyelimuti keluarga korban di kamar jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang kemarin. Dwi Djatmono, kakak kandung Sri, tidak menyangka bahwa adiknya akan meninggal. "Tidak ada firasat apa-apa. Cuma, dia sebelum berangkat sempat pamit ke kami kalau akan ke Malang," ujar Dwi.
Kakak kandung Gatot, Agus Riyanto, mengatakan, sebelum berangkat adiknya berpesan sesuatu kepadanya. "Titip anak-anak ya, Mas. Kalimat itu yang disampaikan adik saya. Padahal, sebelumnya tidak pernah bilang gitu," ujar Agus. (did/im/jpnn/c11/ca)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petani Lirik Potensi Ubi Racun
Redaktur : Tim Redaksi