Ogah Dibenturkan, MKRI Mundur dari Istana

Senin, 25 Maret 2013 – 13:28 WIB
Sekretaris Jenderal Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI), Adi Massardi di jalan Diponegoro. FOTO: Fatra / JPNN
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI), Adi Massardi mengaku memilih mundur dari Istana ke Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, karena ada upaya membenturkan massa MKRI dengan aparat.

"Kita sebagai yang waras memilih mundur ke sini," kata Adi dalam orasinya di panggung demokrasi rakyat, di Jalan Diponegoro, Senin (25/3). Terlihat sejumlah tokoh mendampingi Adi, seperti Permadi, Effendi Choirie, Gus Nuril dan Ketua MKRI Ratna Sarumpaet.

Adi mengatakan, aksi yang dilakukaan MKRI dilakukan karena MKRI sudah lama meminta SBY menurunkan harga sembako. Bahkan itu mudah bagi SBY bila dia ingin melakukannya.

"Karena kita beli sembako dua kali harga negara lain. Misal daging, harusnya Rp 50 ribu sudah cukup mahal, tapi kita harus bei Rp 100 ribu. Nah Rp 50 ribu untuk negara korup," katanya.

Sekjen MKRI ini juga menyayangkan adanya teror-teror yang dilayangkan pemerintah, termasuk Menko Polhukam. Bahkan menurut dia, teror semakin nyata dengan kejadian penembakan empat tahanan di Lapas Cebongan, Jogjakarta.

"SBY mulai melakukan politik sadis. Teman-teman di istana coba dibenturkan, makanya kita kembali ke sini saja," kata Adi.

Terpantau di lapangan, Adi bersama tokoh-tokoh lainnya berorasi di depan ibu-ibu yang akan menerima sembako untuk rakyat dari MKRI. Dalam orasi itu juga diserukan agar SBY mundur dari jabatannya sebagai Presiden RI.(fat/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Periksa Dua Ibu Rumah Tangga

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler