jpnn.com - JAKARTA - Poltracking Institute menuai pujian karena teguh memegang profesionalitasnya. Sebagai lembaga survei, Poltracking tidak mau kompromi dengan hasil hitung cepatnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres), Rabu (9/7).
Apresiasi sikap ini datang dari Anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK, Yuddy Chrisnandi. Yuddy mengatakan sikap Direktur Poltracking Institute Hanta Yudha yang memegang teguh temuannya pada quick count adalah sikap seorang peneliti.
BACA JUGA: Pasca-pilpres, Kondisi Kamtibmas Ibarat Hamil Tua
"Saya mengetahui betul kredibilitas Hanta Yudha, dia tidak akan mau disuruh merekayasa hasil survei atau quickcount. Saya mengapresiasi sikap tegasnya dan akhirnya mengumumkan hasil hitung cepatnya yang dimenangkan oleh Jokowi-JK "ujar Yuddy yang juga Ketua DPP Partai Hanura itu di Jakarta, Kamis (10/7)
Sementara itu, Anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK lainnya Hasto Kristiyanto menyatakan survey persepsi, quick count atau polling hakekatnya adalah sebuah penelitian berdasarkan metode ilmiah yang selama ini sudah terbukti keandalannya, apabila syarat-syarat penggunaan metode tersebut dipenuhi.
BACA JUGA: Beredar SMS Provokasi Ajak Pendukung Prabowo-Hatta Konvoi
"Sebagai hasil penelitian berbasis metode ilmiah maka peneliti atau pelaksanna survey akan terikat pada kode etik sebagai seorang peneliti yaitu menyampaikan hasil penelitiannya secara obyektif dan tidak berbohong" ujar Hasto yang juga Wasekjen PDIP.
Hanta Yudha yang telah bersepakat dengan salah satu stasiun televisi swasta batal menjadi narasumber. Alasannya televisi tersebut diduga tidak sejalan dengan kebijakan redaksi dengan hasil perhitungan cepat Poltracking, pasangan Jokowi-JK menang.
BACA JUGA: Sarankan Polri Larang Pesta Kemenangan
Hasil akhir quick count Poltracking untuk Prabowo-Hatta 46,30 persen dan Jokowi-JK 53,70 persen dari total suara masuk 99.75 persen atau 1992 TPS dari 2000 TPS dengan margin of eror kurang lebih satu persen. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pestanya Tunggu Pengumuman KPU
Redaktur : Tim Redaksi