Ogah Menyerah, Tentara Ukraina Acungkan Jari Tengah Sebelum Tewas Dibom Rusia

Sabtu, 26 Februari 2022 – 07:49 WIB
Salah satu kapal perang yang dikerahkan Rusia dalam operasi militernya di Ukraina. Foto: MAXIME POPOV / AFP

jpnn.com, KIEV - Pasukan penjaga perbatasan Ukraina di Pulau Zmiinyi (Ular) tak berdaya melawan kapal perang Angkatan Laut Rusia yang menyerbu lokasi strategis di Laut Hitam tersebut, Kamis (24/2).

Ketiga belas anggota unit tersebut dihabisi setelah merespons perintah menyerah dari pasukan Rusia dengan sebuah pesan terakhir yang singkat dan tegas.

BACA JUGA: Invasi Rusia ke Ukraina Sedang Berlangsung, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Ketahui

“Kapal perang Rusia, go f**k yourself,” ujar pemimpin mereka lewat sambungan radio, seperti diberitakan Independent, Jumat (25/2).

Aksi heroik itu diketahui dari sebuah rekaman audio yang diperoleh media Ukraina, Ukrayinska Pravda.

BACA JUGA: Rusia Makin Dekat, Presiden Ukraina Teringat Aksi Nazi pada 1941

Presiden Volodymyr Zelensky pun menyebut ketiga belas tentara itu sebagai pahlawan.

Pulau Ular, yang terletak di lepas pantai tenggara negara itu, didekati oleh dua kapal Rusia tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan dimulainya invasi sekitar pukul 6 pagi waktu Moskow, Kamis (24/2).

BACA JUGA: Bella Hadid Kecam Tindakan Putin atas Invasi Rusia ke Ukraina

Dari rekaman audio diketahui bahwa kapal Rusia langsung memberi peringatan tegas begitu sampai di dekat Pulau Ular.

“Saya kapal perang Rusia, ulangi saya kapal perang Rusia,” salah satu kapal Rusia itu mengumumkan.

“Lebih baik segera meletakkan senjata untuk menghindari pertumpahan darah dan kematian yang tidak perlu."

“Kemungkinan terburuk, Anda akan terkena serangan bom.”

Setelah itu, terdengar dua personel Ukraina berdiskusi mengenai respons apa yang harus mereka berikan.

Sekejap kemudian terdengarlah respons tegas itu: “Kapal perang Rusia, go f**k yourself."

Dalam pesan video yang diunggah pada hari Jumat, Zelensky mengkonfirmasi bahwa para penjaga Pulau Ular termasuk di antara 137 personel militer yang terbunuh dalam 24 jam pertama operasi militer Rusia.

"Semoga kenangan mereka yang mengorbankan nyawa demi Ukraina akan hidup selamanya," ujar Zelensky. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler