jpnn.com - JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Lembaga Jasa Keuangan (LJK) menyelenggarakan Kegiatan Pasar Keuangan Rakyat di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 20-21 Desember 2014.
Pihak Panitia melalui keterangan pers yang diterima JPNN, menjelaskan, kegiatan ini sebagai rangkaian acara Peluncuran Layanan Keuangan Mikro di Desa Karangsong, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.
BACA JUGA: Desak Investigasi Kementerian ESDM, BPH Migas dan SKK Migas
Pasar Keuangan Rakyat merupakan salah satu bentuk implementasi Cetak Biru Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia, yaitu Edukasi dan Kampanye Nasional Literasi Keuangan.
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik 2013, Produk Domestik Bruto (PDB) per Kapita selama periode 10 tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Kondisi ini menunjukkan bahwa tingkat pendapatan masyarakat Indonesia semakin meningkat.
BACA JUGA: Jelang Natal, Toko Ritel Diskon Besar-besaran
Namun, peningkatan pendapatan masyarakat tersebut belum diikuti oleh pola pengelolaan keuangan yang baik. Dari Data Badan Pusat Statistik, keinginan masyarakat untuk menabung akibat peningkatan pendapatan (marginal propensity to save) selama periode 2003-2012 cendrung menurun. Sebaliknya dalam periode yang sama keinginan masyarakat untuk konsumsi (marginal propensity to consume) cenderung meningkat.
Oleh karena itu, Pasar Keuangan Rakyat diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan termasuk untuk lebih mengenal dan memahami kebutuhan utama, sekunder, dan kebutuhan masa datang sehingga tercipta masyarakat yang cerdas keuangan.
BACA JUGA: Wika Kerjakan Gedung MERC UI Senilai Rp 220 M
Berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan OJK 2013, tingkat pengetahuan keuangan(literasi keuangan) sebesar 21,84% atau baru sekitar seperlima penduduk Indonesia yang memiliki kategori well literate.
Sedangkan tingkat inklusi keuangan sebesar 59,74%, yang notabene masih didominasi oleh penggunaan produk dan jasa keuangan sektor Perbankan sebesar 57,28%, diikuti Asuransi 11,81%, Pembiayaan 6,33%, Pegadaian 5,04%, Dana Pensiun 1,53% dan Pasar Modal 0,11%.
Sebagai upaya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia, OJK bersama LJK menyelenggarakan kegiatan Pasar Keuangan Rakyat.
Kegiatan ini bertujuan untuk, pertama, meningkatkan literasi keuangan masyarakat dengan memperkenalkan industri jasa keuangan beserta produk dan jasa keuangan, khususnya untuk masyarakat menengah ke bawah.
Kedua, memperluas akses masyarakat (financial inclusion) terhadap lembaga jasa keuangan maupun dalam menggunakan produk dan jasa keuangan. Ketiga, mendorong masyarakat untuk menggunakan produk dan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan. Keempat, mendukung terciptanya masyarakat cerdas keuangan melalui pengenalan literasi keuangan sejak dini.
Pasar Keuangan Rakyat diselenggarakan oleh OJK dan diikuti oleh 244 pelaku usaha jasa keuangan dari 6 industri jasa keuangan dan lembaga/asosiasi, yang terdiri dari 70 Bank, 61 Perusahaan Asuransi, 52 Perusahaan Sekuritas termasuk Manajer Investasi, 40 Perusahaan Pembiayaan, 1 Dana Pensiun Lembaga Keuangan, Pegadaian, dan 19 Lembaga lainnya (Otoritas, Asosiasi industri jasa keuangan, dan lainnya).
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana edukasi keuangan, memperoleh informasi mengenai sektor jasa keuangan, produk dan layanannya, serta menyediakan berbagai produk dan jasa keuangan kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan.
Berbagai kegiatan menarik dan edukatif yang dapat dijumpai, yaitu, pertama, edukasi keuangan, antara lain Warung Iboe Tjerdas, Warung Tematik UMKM, Pojok Wirausaha, Pojok Periksa Dompet, Simulasi Produk Keuangan, Talkshow Keuangan, dan Zona Binaan LJK
Kedua, konsultasi dan pameran produk dan jasa keuangan mikro, Laku Pandai, layanan keuangan mikro, layanan digital, SiMOLEK, mobil layanan keuangan.
Ketiga, transaksi keuangan, antara lain penandatanganan perjanjian Kredit mikro dan penjualan berbagai produk dan jasa keuangan yang bersifat low cost dengan diskon yang menarik. Keempat, lomba, arena bermain anak, pertunjukan musik, dan zona Icip-Icip.
Target pengunjung dalam kegiatan ini sekitar 20.000 orang yang dapat berasal dari Karyawan Lembaga Jasa Keuangan, Konsumen keuangan, guru, mahasiswa, Pelajar, ibu rumah tangga, pelaku UMKM, nelayan, petani, regulator, kalangan media, dan komunitas lainnya. (ris/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Operasikan PLTU Sanggau 2x7 MW
Redaktur : Tim Redaksi