jpnn.com - JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendapatkan adanya oknum di bank yang memperjualbelikan data pribadi nasabah. Tak tanggung-tanggung, data nasabah yang dijual itu jumlahnya ribuan.
"Teman-teman di perlindungan konsumen pernah menemukan sebuah rumah yang isinya puluhan data dalam satu server komputer dan isinya sejumlah angka-angka," ujar auditor Biger A Maghribi, auditor bidang Audit Internal Manajemen Resiko dan Pengendalian Kualitas (AIMRPK) OJK dalam diskusi bertema 'Peran OJK dalam Pengawasan Lembaga Keuangan' di Universitas Al Azhar, Jakarta, Selasa (18/3).
BACA JUGA: AirAsia dan Sky Aviation Belum Beroperasi di Pekanbaru
Biger menjelaskan, data nasabah yang ditransaksikan itu berisi nomor-nomor telepon. Kemudian nomor-nomor telepon itu masuk dalam sistem peralatan komunikasi.
Menurut Biger, peralatan itu bisa dibilang canggih. Sebab, dengan sekali enter maka peralatan itu mampu mengirim pesan ke ribuan nomor telepon nasabah.
BACA JUGA: Tiga Minggu Bandara Pekanbaru Lumpuh, AP II Rugi Rp 1,3 Miliar
“Itu di-enter saja secara bersamaan bisa mengirim SMS yang sama ke jutaan nomor telephone nasabah, yang kebanyakan berisi penipuan. Alat itu ada yang jual dari Tiongkok," kata dia.
Untuk mengurangi praktik nakal itu, OJK meminta masyarakat agar selalu waspada sebelum memberikan data pribadi pada pihak lain. “Termasuk pada industri jasa keuangan,” ucapnya.(chi/jpnn)
BACA JUGA: PTPN X Siap Sambut Musim Giling
BACA ARTIKEL LAINNYA... BUMN Karya Matangkan Pembangunan Transmisi 500 Kv di Sumut
Redaktur : Tim Redaksi