MAKASSAR - Salah satu pelaku kelompok yang melakukan perampasan senjata api jenis SS V2 Sabhara di Sekolah Polisi Negara (SPN) Batua Makassar, Timotius Palence, ditangkap aparat Polda Metro Jaya di Jalan Mawar III, RT 07/ RW 05, Rempoa, Bintaro Jakarta Selatan, Senin (7/1) malam.
Informasi ini diakui Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Endi Sutendi, Selasa, 8 Januari. "Iya betul. Dia kami tangkap Polda Metro Jaya di daerah Bintaro. Kapolda sudah perintahkan beberapa dir dan kabid untuk koordinasi dengan pihak Polda Metro Jaya," kata dia.
Menurut, Endi Sutendi, sejauh ini pihaknya belum mengetahui motif di balik perampasan senjata tersebut. "Kami belum tahu motifnya karena masih dilakukan pengembangan. Terkait apakah dia oknum aparat, kami juga tidak tahu. Masih sebatas informasi kalau ada yang ditangkap," paparnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, yang dikonfirmasi terkait kasus ini, belum bisa memberikan keterangan. "Akan saya cek lagi," tandasnya. Hingga siang kemarin, belum ada penjelasan resmi dari pihak Polda Metro Jaya.
Informasi yang diperoleh, seseorang yang diamankan tersebut diketahui merupakan seorang oknum anggota Kostrad Batalion 433, Peleton 2 Kompi A. Juga, ditemukan tas pinggang, tas ransel berisi dompet, handphone. Diberitakan sebelumnya, kejadian itu terjadi Sabtu, 8 Desember.
Saat itu, seorang siswa Sekolah Tamtama Polairud, Priadi Akbar, 21, mendapat tugas piket jaga di SPN Batua. Sekira pukul 21.00, dia didatangi seorang lelaki yang menggunakan pakaian safari. Lelaki itu berbadan tegap dan berambut cepak.
Lelaki ini menanyakan jumlah siswa sekolah alih golongan yang ada di SPN Batua. Setelah dijawab, korban dipaksa naik ke atas mobil yang diduga jenis Toyota Avanza atau Daihatsu Xenia berwarna gelap dengan pelat nomor DD 704 atau 740 (kode pelat belakang belum diketahui).
Di atas mobil terdapat tiga orang. Saat berada di atas mobil, mulut dan mata korban langsung dilakban. Korban yang diturunkan di seberang jalan depan pabrik seng PT Sermani Steel, berlari ketakutan memanjat tembok belakang SPN Batua. Korban yang kemudian ditemukan pingsan oleh AKBP Angel Matakupang lalu dibawa ke Poliklinik SPN Batua. (abg/nin)
Informasi ini diakui Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Endi Sutendi, Selasa, 8 Januari. "Iya betul. Dia kami tangkap Polda Metro Jaya di daerah Bintaro. Kapolda sudah perintahkan beberapa dir dan kabid untuk koordinasi dengan pihak Polda Metro Jaya," kata dia.
Menurut, Endi Sutendi, sejauh ini pihaknya belum mengetahui motif di balik perampasan senjata tersebut. "Kami belum tahu motifnya karena masih dilakukan pengembangan. Terkait apakah dia oknum aparat, kami juga tidak tahu. Masih sebatas informasi kalau ada yang ditangkap," paparnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, yang dikonfirmasi terkait kasus ini, belum bisa memberikan keterangan. "Akan saya cek lagi," tandasnya. Hingga siang kemarin, belum ada penjelasan resmi dari pihak Polda Metro Jaya.
Informasi yang diperoleh, seseorang yang diamankan tersebut diketahui merupakan seorang oknum anggota Kostrad Batalion 433, Peleton 2 Kompi A. Juga, ditemukan tas pinggang, tas ransel berisi dompet, handphone. Diberitakan sebelumnya, kejadian itu terjadi Sabtu, 8 Desember.
Saat itu, seorang siswa Sekolah Tamtama Polairud, Priadi Akbar, 21, mendapat tugas piket jaga di SPN Batua. Sekira pukul 21.00, dia didatangi seorang lelaki yang menggunakan pakaian safari. Lelaki itu berbadan tegap dan berambut cepak.
Lelaki ini menanyakan jumlah siswa sekolah alih golongan yang ada di SPN Batua. Setelah dijawab, korban dipaksa naik ke atas mobil yang diduga jenis Toyota Avanza atau Daihatsu Xenia berwarna gelap dengan pelat nomor DD 704 atau 740 (kode pelat belakang belum diketahui).
Di atas mobil terdapat tiga orang. Saat berada di atas mobil, mulut dan mata korban langsung dilakban. Korban yang diturunkan di seberang jalan depan pabrik seng PT Sermani Steel, berlari ketakutan memanjat tembok belakang SPN Batua. Korban yang kemudian ditemukan pingsan oleh AKBP Angel Matakupang lalu dibawa ke Poliklinik SPN Batua. (abg/nin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rektrut CPNS, Kemenag Tunggu Sinyal BKN
Redaktur : Tim Redaksi