WARGA di sejumlah wilayah DKI Jakarta akhir-akhir ini resah. Sebab, di tengah ancaman merebaknya virus H5N1 (flu burung), ada oknum petugas yang mengambil kesempatan untuk keuntungan pribadi.
Mereka memperjualbelikan sertifikasi kesehatan hewan yang seharusnya gratis, kepada masyarakat. Parahnya lagi, dengan hanya mengeluarkan uang Rp 100 ribu, masyarakat sudah bisa memiliki surat sertifikasi tanpa perlu lagi melalui tes fisik.
Hal tersebut, salah satunya dialami Sumarno, seorang pedagang unggas dan pakan ternak di Jalan Kedoya Raya, Jakarta Barat. Menurut Sumarno, dirinya hanya tinggal datang ke Pasar Patra yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari tempat ia membuka kios untuk mendapat sertifikasi bagi unggasnya.
Di Pasar tersebut sudah menunggu Oknum dari Sudin Peternakan setempat. Sumarno hanya tinggal menyebutkan saja jumlah unggas yang dia jual, dan memberikan sejumlah uang. Selanjutnya, tanpa datang memeriksa dan memastikan unggasnya sehat, sebuah sertifikat kesehatan hewan lansung bisa ia dapatkan.
Kepala Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, Kusdiana, berjanji akan melakukan pengecekan ke lokasi. Apabila benar ada oknum yang melakukan hal tersebut, pihaknya akan melakukan tindakan tegas. "Kami akan cek, jika benar akan kami tindak," tegasnya.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hidayat, meminta dinas terkait untuk mengawasi kinerja aparatnya. Jangan sampai memanfaatkan situasi demi kepentingan sesaat, justru mengabaikan ancaman penyakit berbahaya seperti flu burung. "Ini cukup mengkhawatirkan dan kami harap segera diambil tindakan," tandasnya. (wok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KNKT Anggap Kecelakaan karena Faktor Manusia
Redaktur : Tim Redaksi