Olahraga dan Pariwisata Sebaiknya Jadi Satu Kementerian

Rabu, 06 Maret 2024 – 22:37 WIB
Jerman berhasil menjuarai Piala Dunia U-17 2023 setelah mengalahkan Prancis di partai puncak. Foto: FIFA

jpnn.com, JAKARTA - Kolaborasi olahraga dan pariwisata pada Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai sukses.

Beberapa event olahrga internasional dinilai mampu mendongkrak pariwisata Indonesia.

BACA JUGA: Jerman Cetak Sejarah di Indonesia, Ini Daftar Juara Piala Dunia U-17

Beberapa di antaranya, yakni MotoGP, F1 Powerboat, hingga Piala Dunia U-17 mampu mendongkrak devisa bagi negara. Tidak hanya itu, masyarakat mampu ketiban untung dengan penyelenggaraan ini.

Hal itu diungkapkan Peneliti Laboratorium Administrasi dan Kebijakan Publik (FISIP) Universitas Lampung Dodi Faedlulloh.

BACA JUGA: Dito Ariotedjo Bertemu Menpora Rusia Tingkatkan Kerja Sama di Bidang Olahraga

Dodi melihat keberhasilan ini menjadi dorongan untuk keberlanjutan untuk roda pemerintahan selanjutnya untuk mengabungkan dua lembaga berbeda, yaitu olahraga dan pariwisata.

"Dengan menyelenggarakan agenda olahraga, festival budaya dan pariwisata, Indonesia dapat menarik khalayak global, meningkatkan perekonomian dan tentu orientasi internasional," kata Dodi dalam siaran pers, Rabu (6/3).

BACA JUGA: Profil Prabu Revolusi, Komisaris PT Kilang Pertamina Internasional

Dodi melihat melalui kolaborasi baik ini, semestinya pemerintah membuat kebijakan strategis dan proaktif dengan mentransformasikan lembaga di pemerintahan, salah satunya berani menjadikan agenda publik keolahragaan dan pariwisata ini dalam kementrian tersendiri.

"Presiden terpilih layak mempertimbangkan gagasan ini, karena relasi antara olahraga dan wisata kini jauh telah berkembang seiring berjalannya waktu. Faktor globalisasi juga memainkan peran penting dalam pengembangan wisata olahraga," katanya.

Termasuk dalam reformasi birokrasi, upaya ini sebagai bentuk perampingan fungsi pemerintah. Sebab, penggabungan sumber daya administratif dan keuangan dalam satu kementerian memungkinkan terciptanya model tata kelola yang lebih efisien.

Dengan demikian, redundansi dan mendorong strategi pengembangan di bidang olahraga dan pariwisata.

Program-program yang sebelumnya berjalan secara paralel kini dapat diintegrasikan dengan mengajak peran serta masyarakat.

"Anak-anak muda, sebagai stakeholder dari Kemenpora selama ini dapat dirangkul dan diberdayakan dalam industri olahraga dan pariwisata ke depan," katanya.

Sebab, terang Dodi, melalui energi yang dinamis dan ide-ide inovatif mereka bisa berkontribusi pada perkembangan bidang olahraga dan pariwisata sehingga bisa membuka peluang lapangan pekerjaan bagi generasi muda dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Sejauh ini, Dodi melihat negara di Spanyol, Kroasia, Thailand, termasuk Korea Selatan telah berhasil menggabungkan kementerian olahraga dan pariwisata mereka.

Negara-negara tersebut menyadari penuh keterkaitan antara olahraga dan pariwisata serta potensi gabungan keduanya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pertukaran budaya, dan national branding.

"Adanya integrasi olahraga dan pariwisata dalam struktur pemerintahan dapat meningkatkan pengambilan kebijakan dan perencanaan strategis untuk memanfaatkan manfaat kedua sektor secara efektif. Pemerintah kita bisa belajar dari praktik terbaik internasional ini," kata Dodi. (rhs/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Digitalisasi Mendongkrak Pertumbuhan Industri Pariwisata Berkelanjutan


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler