JAKARTA-Pengusaha nasional Sudono Salim (Liem Soe Liong) atau akrab di sapa Om Liem meninggal dunia di Singapura 10 Juni 2012 lalu. Di mata pengusaha properti Ir. Ciputra, sosok Om Liem merupakan entrepreneur sejati hingga akhir hayat hidupnya.
Ciputra mengenang kisahnya ketika aktif bersama om Liem dalam mengerjakan beberapa proyek properti di Indonesia. Menurut Pak Ci, sapaan Ciputra, Om Liem sederhana dan berjiwa sosial tinggi untuk membantu sesama manusia.
Menurut Ciputra, sosok om Liem memiliki integritas tinggi. Cermin yang menunjukkan komitmen, jujur, komitmen dan inovatif yang menjadi inspirasi banyak orang. “Sebagai entrepeneur beliau juga mewariskan kepada anak dan mantunya yang mampu mengelola bisnis menjadi besar,” kata Pak Ci. Setelah pasca kerusuhan yang melanda Indonesia 1998 lampau, bisnis Om Liem diteruskan anaknya, Anthony Salim, dan menantunya, Franciscus Welirang, bisnis Salim kembali menggeliat.
Pak Ci juga membangun kerjasama dengan Liem Soe Liong dan sejumlah rekannya. Yakni Sudwikatmono, Djuhar Sutanto dan Ibrahim Risjad mendirikan Metropolitan Group. Membangun perumahan mewah Pondok Indah dan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai, WTC Sudirman. Pada masa itu, Ciputra duduk sebagai direktur utama di Jaya Group dan di Metropolitan Group sebagai presiden komisaris.
Ada kenangan yang tak terulapakan oleh Pak Ci. Suatu ketika ia bersama Om Liem mengikuti penataran P4. Saat itu almarhum didaulat untuk menyampaikan pidato. Ketika itu Pak Ci menduduki posisi ketua dewan pengurus Yayasan Prasetya Mulya sedangkan Om Liem menjadi dewan pengurus. Kini yayasan tersebut memiliki perguruan tinggi yang berbasis pendidikan bisnis ternama di Jakarta.
“Beliau sempat bingung karena kalau berbicara masih berlogat telo khas orang Tionghoa,” ujar Pak Ci tersenyum.
Kesan lain yang mendalam di tinggalkan om Liem adalah jiwa sosialnya yang tinggi. Membantu misi kemanusian. Sama pula ketika Pak Ci menggarap beberapa proyek properti kini menjadi ikon ibu kota Jakarta. “Dia banyak mendukung dan juga membantu pendanaan beberpa proyek. Memberikan dorongan untuk kemajuan banyak orang,” puji Pak Ci.
Kini, pengusaha yang lahir di China daratan, di Fuqing sebuah desa kecil di wilayah Fujian, China bagian selatan, pada 16 Juli 1916, telah tiada. Sejak muda Om Liem merupakan pengusaha ulet dan pekerja keras. Ia datang ke Indonesia pada tahun 1939. Om Liem merintis usahanya dengan menjadi pemasok cengkeh bagi beberapa pengusaha rokok yang berada di Kudus dan Semarang, Jawa Tengah. (JPNN/*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RPP Tembakau Masih Belum Disahkan
Redaktur : Tim Redaksi