AMERIKA - Asupan supplemen ibu hamil dan bayi baru lahir dengan makanan yang kaya Omega-3 dapat meningkatkan IQ anak-anak. Demikian laporan yang dirilis para peneliti dalam Perspectives on Psychological Science, journal Psychological Science baru-baru ini.
Asam lemak esensial tak jenuh ganda, dapat membantu meningkatkan kecerdasan dengan menyediakan blok untuk pembangunan sel saraf yang tidak bisa diproduksi tubuh sendiri. Hal ini bisa meningkatkan IQ hingga lebih dari 3,5 poin.
Sedangkan, tentang jenis suplemen lainnya termasuk besi, vitamin B kompleks, riboflavin, thiamine, niacin, dan seng (zinc) apakah memiliki efek menguntungkan pada intelijensi anak-anak masih perlu penelitian lebih lanjut.
Seperti dilansir laman Sciencedaily (25/1), para peneliti berhipotesis bahwa intervensi secara dini dapat membantu meningkatkan IQ anak-anak dengan meningkatkan eksposur mereka terhadap lingkungan kompleks yang merangsang kognitif. Namun belum jelas, apakah hasil ini berlaku lebih luas untuk anak-anak dari latar belakang sosial ekonomi berbeda.
Dengan menggunakan teknik yang disebut meta-analisis, tim yang dipimpin John Protzko, seorang mahasiswa doktoral di NYU Steinhardt School of Culture, menggabungkan temuan dari studi yang ada untuk mengevaluasi keefektifan dari setiap jenis pengaturan makanan.
Studi yang dilakukan dengan menggandeng profesor Joshua Aronson dan Clancy Blair dari NYU Steinhardt , Protzko menganalisis penelitian yang melibatkan sampel anak-anak sejak lahir dan TK. Secara keseluruhan, hasil meta-analisis menunjukkan bahwa intervensi diet dan lingkungan tertentu secara efektif dapat meningkatkan IQ pada anak-anak. (esy/jpnn)
Asam lemak esensial tak jenuh ganda, dapat membantu meningkatkan kecerdasan dengan menyediakan blok untuk pembangunan sel saraf yang tidak bisa diproduksi tubuh sendiri. Hal ini bisa meningkatkan IQ hingga lebih dari 3,5 poin.
Sedangkan, tentang jenis suplemen lainnya termasuk besi, vitamin B kompleks, riboflavin, thiamine, niacin, dan seng (zinc) apakah memiliki efek menguntungkan pada intelijensi anak-anak masih perlu penelitian lebih lanjut.
Seperti dilansir laman Sciencedaily (25/1), para peneliti berhipotesis bahwa intervensi secara dini dapat membantu meningkatkan IQ anak-anak dengan meningkatkan eksposur mereka terhadap lingkungan kompleks yang merangsang kognitif. Namun belum jelas, apakah hasil ini berlaku lebih luas untuk anak-anak dari latar belakang sosial ekonomi berbeda.
Dengan menggunakan teknik yang disebut meta-analisis, tim yang dipimpin John Protzko, seorang mahasiswa doktoral di NYU Steinhardt School of Culture, menggabungkan temuan dari studi yang ada untuk mengevaluasi keefektifan dari setiap jenis pengaturan makanan.
Studi yang dilakukan dengan menggandeng profesor Joshua Aronson dan Clancy Blair dari NYU Steinhardt , Protzko menganalisis penelitian yang melibatkan sampel anak-anak sejak lahir dan TK. Secara keseluruhan, hasil meta-analisis menunjukkan bahwa intervensi diet dan lingkungan tertentu secara efektif dapat meningkatkan IQ pada anak-anak. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ternyata Pria yang Pertama Kali Pakai Sepatu Hak Tinggi
Redaktur : Tim Redaksi