OMG, Anak Jatuh dari Lantai 2, Ayah Menangis Histeris

Rabu, 15 Maret 2017 – 15:48 WIB
Korban didampingi ayahnya di rumah sakit setelah jatuh dari lantai dua di Pasar Penyabungan, Madina, Sumut. Foto: samman/metrotabagsel/jpg

jpnn.com, MADINA - Seorang bocah berusia 4,5 tahun terjatuh dari lantai dua Pasar Baru Panyabungan, Mandailing Natal, Sumatera Utara, Selasa (14/3).

Korban bernama Andika Andani itu langsung dilarikan ke RSUD Panyabungan dalam kondisi kritis. 

BACA JUGA: Pak Menteri, Di Daerah Ini Banyak Anak Putus Sekolah

Sementara itu, Ipin orang tua korban, terus menangis histeris saat melihat kondisi anaknya.

Uwaki, salah seorang saksi mengungkapkan, sesaat sebelum terjatuh, korban mencoba menggapai sesuatu sejenis benang dari pagar lantai dua.

Saat itu, ayah korban, Ipin yang merupakan warga Pasar Hilir, Panyabungan, tengah melayani pembeli di usaha jual pakaian miliknya di kios nomor II blok satu.

“Dia keluarkan kepalanya dari tengah-tengah besi pagar itu, mau mengambil semacam benang. Di situlah jatuh. Ayahnya saat itu sedang melayani pembeli,” katanya saat menunggu kabar dari luar ruangan IGD RSUD seperti diberitakan Sumut Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

Korban terjatuh pertama kali ke tenda biru yang menjadi atap seorang pedagang kaki lima di lantai satu. Lantaran tak kuat menahan beban anak itu, tenda terlepas dari ikatannya dan korban pun terjatuh ke lantai di antara pedagang yang berjualan kasur dan pakaian di blok F.

“Suaranya seperti botol air mineral yang dilemparkan. Bruaak! darah langsung keluar,” kata Pendi, 47, pedagang asongan yang tepat berada di sampingnya.

“Tadi kondisinya tidak banyak mengeluarkan darah. Masih sadar, tapi sudah lemas seperti kejang juga. Selanjutnya dilarikan ke rumah sakit,” tutur Muna Nasution, pedagang lainnya.

Salah satu dokter IGD rumah sakit menuturkan, luka fatal yang dialami korban ada pada bagian dalam. Utamanya pada otak yang pendarahan sehingga pada telinga korban mengeluarkan darah.

“Kalau bagian luar, tidak ada lukanya. Itu paling parah di bagian dalam anak itu, pendarahan otak,” ungkapnya yang kemudian merujuk ke rumah sakit di wilayah Sumbar.

Di IGD, tampak jelas ayah dan ibu korban histeris dan shock. Mereka tak ingin melepas pandangan dari wajah anak mereka saat dalam penanganan tenaga medis.

Kasat Reskrim Polres Madina AKP Hendro Sutarno dan Kapolsek Panyabungan AKP Agus M yang tiba di rumah sakit mengungkapkan akan melakukan olah TKP dan memanggil pengelola pasar terkait keamanan dan kemungkinan lainnya. (san/mt)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler