jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk mengevaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.
Hal ini lantaran banyaknya sekolah yang dihentikan sementara karena adanya penularan Covid-19, termasuk varian Omicron.
BACA JUGA: Giring Diduga Kembali Sindir Anies Baswedan, Begini Kalimatnya
"Pemerintah perlu menyiapkan langkah-langkah mengantisipasi lonjakan kasus, diharapkan pemprov DKI Jakarta untuk mengevaluasi PTM," kata Wibi dalam keterangannya, Selasa (18/1).
Menurutnya, peningkatan Covid-19 akhir-akhir ini cukup mengkhawatirkan.
BACA JUGA: Jakarta Banjir, Sejumlah Rute Transjakarta Disetop dan Dialihkan
Sebab, pada akhir 2021 lalu angka kasus Covid-19 tidak pernah melewati 100 kasus per hari.
Kenaikan yang cukup cepat ini diprediksi karena merebaknya varian Omicron yang memiliki daya tular lebih cepat juga.
BACA JUGA: Ini Daftar 27 Pemain Timnas Indonesia untuk Uji Coba FIFA Matchday
"Perlu segera mengambil tindakan agar tidak terjadi lonjakan kasus covid yang semakin tinggi, jangan sampai kedepan kasus covid tidak terkendali,” jelasnya.
Anggota Komisi C itu juga meminta Pemprov DKI mengimbau masyarakat agar kembali disiplin menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Dia menilai indikator kesehatan masyarakat menjadi pertimbangan utama kenaikan PPKM.
“Jika terjadi kenaikan status level PPKM nantinya, akan dilakukan pembatasan mobilisasi secara ketat dan penutupan kembali seperti mall dan kantor," tambah Wibi.
Sebanyak 39 sekolah ditutup sementara karena terdapat kasus Covid-19.
Jumlah warga sekolah yang terpapar Covid-19 sebanyak 67 orang dengan rincian peserta didik sebanyak 62, pendidik 2, dan tenaga kependidikan 3. (mcr4/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi