jpnn.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menyakini bahwa kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia masih tinggi, meskipun Covid-19 varian Omicron sudah ditemukan di tanah air.
Bahlil menuturkan bahwa tingginya kepercayaan investor itu dibuktikan dengan keseriusan mereka mengeksekusi perizinan-perizinan yang telah diperoleh.
BACA JUGA: Wali Kota Solo Gibran: Tak Perlu Takut dengan Omicron
Dia mencontohkan salah satunya, yakni investasi PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten, yang terhalang oleh tumpang tindih lahan sehingga harus mangkrak. Namun, justru saat Covid-19 melanda, pada triwulan I 2020, proyek tersebut bisa benar-benar terrealisasi.
"Di Indonesia, sekalipun mengalami pandemi Covid-19, trust investor khususnya FDI (foreign direct investment/investasi asing langsung) itu tinggi sekali," katanya seusai acara Penandatanganan Komitmen Kerja Sama dalam Program Kolaborasi PMA/PMDN dengan UMKM di Nusa Dua, Bali, Sabtu (18/12).
BACA JUGA: Mas Gibran Dapat Instruksi Langsung dari Pak Jokowi, Apa Saja?
Mantan ketua umum Hipmi itu memastikan tidak ada rencana investasi yang mundur, khususnya rencana-rencananya yang sudah disampaikan oleh para investor. "Rencana investasi yang mereka sampaikan kepada kami, tidak ada satupun yang diundur," katanya.
Bahlil menambahkan masalah investasi ibarat seni untuk meyakinkan dan merayu seseorang.
BACA JUGA: Menteri Bahlil Turun Langsung Lobi 6 Perusahaan Jerman, Banyak Kabar Baik
Dia meyakini, dengan komunikasi dan pendekatan yang dilakukan tim Kementerian Investasi, tidak ada keraguan investor untuk menanamkan modal di Indonesia.
"Ini persoalan seni dalam meyakinkan, seni untuk merayu. Saya punya keyakinan atas dasar data dan hasil komunikasi, pendekatan oleh tim Kementerian Investasi, dengan tim investor insyaallah tidak ada keraguan. Ada keraguan, tetapi tidak banyak," katanya.
Bahlil juga optimistis target realisasi investasi sebesar Rp 1.200 triliun pada 2022 mendatang akan dapat dipenuhi, dengan catatan kasus Covid-19 bisa dikendalikan. "Saya yakin target Rp 1.200 triliun tercapai. Syaratnya Covid-19 bisa terkendali, jangan seperti saat (varian) Delta," pungkas Bahlil. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy