jpnn.com, JAKARTA - VIRUS covid telah menyerang warga dunia setahun lamanya dan saat ini berbagai cara dilakukan setiap ahli kesehatan dunia untuk mengendalikan penyebaran virus ini.
Virus covid-19 juga telah bermutasi dalam ratusan strain dan ada beberapa strain berbahaya yang tingkat penularannya lebih cepat, salah satunya adalah strain delta.
BACA JUGA: Lisa Positif Covid-19, 3 Member BLACKPINK Lainnya Lakukan Ini
Nah, ketika dunia perlahan-lahan beralih ke keadaan normal, muncul sebuah varian misterius baru yang telah diidentifikasi di Afrika Selatan dan menimbulkan kekhawatiran.
Menurut laman Thehealthsite, varian covid terbaru ini sangat menular dan disebut sebagai varian paling berbahaya.
BACA JUGA: Omicron, Varian Baru Virus Corona Muncul di Afrika Selatan. Ini Penjelasannya Sejauh Ini
Varian baru, yang diberi nama Omicron oleh WHO, diyakini bermutasi jauh lebih berbahaya.
Namun, apakah lebih berbahaya dari varian Delta yang saat ini merupakan varian yang paling mendominasi hampir di setiap negara?
BACA JUGA: Varian Omicron Bikin Tegang, Negara Ini Sudah Tutup Pintu untuk Pendatang
Varian virus corona baru, yang dikenal sebagai B.1.1.529 yang ditemukan di Afrika Selatan, menimbulkan kekhawatiran di antara para ilmuwan.
Mereka khawatir jika jenis varian virus corona baru ini akan menimbulkan kembali wabah di banyak negara dan menghancurkan sistem kesehatan sekali lagi.
Lebih dari 100 kasus telah ditemukan di Afrika Selatan, di mana varian jenis baru omicron secara bertahap mengambil alih.
Versi super covid yang mematikan ini telah mendorong pembatasan perjalanan dari Afrika Selatan dan negara-negara lain di kawasan sekitarnya, termasuk Inggris, Israel, Italia, dan Singapura.
Menurut pakar kesehatan Afrika Selatan, varietas 'B.1.1.529' memiliki lebih banyak mutasi daripada yang diperkirakan para ilmuwan, terutama setelah gelombang ketiga yang sangat parah dipicu oleh varian Delta.
B.1.1.529 memiliki sejumlah besar mutasi pada protein. Varian B.1.1.529 memiliki total 50 mutasi, dengan lebih dari 30 di antaranya memengaruhi protein lonjakan, yang merupakan target vaksin covid terbaru.
Dianggap paling 'memprihatinkan' daripada semua varian termasuk Delta, Omicron disebut lebih mengkhawatirkan karena peningkatan transmisibilitas.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, infeksi varian ini terkonfirmasi pertama kali yang diketahui berasal dari spesimen yang dikumpulkan pada 9 November.
" Saat ini tidak ada gejala yang tidak biasa yang dilaporkan dari varian B.1.1.529,” kata Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) Afrika Selatan.
Beberapa orang yang terinfeksi virus corona bentuk omicron tidak menunjukkan gejala.
Meskipun mungkin tampak lebih berbahaya, kabar baiknya adalah diagnostik PCR SARS-CoV-2 saat ini, menurut WHO, bisa mendeteksi varian ini, yang bisa membantu untuk mengetahui tentang infeksi sampai batas tertentu.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany