Omni Channel Dukung Industri Ritel

Minggu, 28 Januari 2018 – 14:19 WIB
Muliadi W. Jeo (kanan) bersama Hadi Kuncoro CEO Feedr Indonesia

jpnn.com - Rontoknya bisnis ritel dari banyak brand ternama selama dua tahun terakhir, ternyata membuka peluang layanan baru. Bernama Omni Channel, model bisnis ini diklaim menjadi solusi bagi pelaku bisnis ritel untuk tetap mengembangkan usaha.

Hal tersebut ditegaskan  Chief Technology Officer ICUBE Muliadi W. Jeo. Menurutnya Omni Channel merupakan bisnis lintas channel yang mengutamakan pengalaman pelanggan. Pelanggan dapat berbelanja menggunakan perpaduan, baik jaringan (online) maupun offline.

BACA JUGA: Investasi Start-up Tembus Rp 40 Triliun

Muliadi lantas mencontohkan, pelanggan memcari barang pada website di pagi hari, berhenti sebentar untuk bekerja, lalu melakukan pembelanjaan melalui aplikasi di HP mereka saat makan siang, dan kemudian mengambil barang belanjaannya di toko sepulang kantor.

“Pelanggan juga bisa mengembalikan barang yang dibelinya secara online dan menukarnya dengan ukuran atau kondisi barang yang lebih pas di toko. Pada Omni Channel, seluruh media pemasaran dan sales terintegrasi menjadi satu tanpa terputus. Itu menariknya,” katanya.

Muliadi telah bekerja sama dengan beberapa brand internasional terkenal seperti TOMS Shoes, Relax The back, Rayban, Oprah Store dan Footlocker, serta membagi pengalamannya melayani brand lokal seperti Kawan Lama Group, The Body Shop, dan Electronic Solutions.

“Omni Channel itu bukan suatu proyek yang bisa dilakukan sekali dan selesai. Seperti memasang permainan lego, setiap teknologi komponen yang dilakukan harus berkelanjutan dan sinergi,” ujarnya.

Muliadi optimistis Omni Channel akan bisa diterapkan secara menyeluruh untuk membantu usaha pebisnis ritel di Indonesia di era digital teknologi seperti saat ini.

Berikut kiat agar perusahaan bisa memulai Omni Channel dalam bisnis mereka:
Pertama, pahami consumer journey atau pengalaman pelanggan sebelum memulai Omni Channel. Kedua, memilih teknologi yang paling pas sesuai dengan pilihan belanja pelanggan.

Ketiga, mengintegrasikan semua pilihan teknologi baik online maupun offline menjadi satu data tunggal yang tidak terpisahkan, sehingga pelanggan mendapatkan pengalaman belanja yang tidak terputus-putus baik secara online ataupun offline. (JPNN/pda)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler