Omong Kosong! Subsidi dan Hak Siar Liga 1 Musim Lalu Mana..

Kamis, 08 Februari 2018 – 15:25 WIB
Logo Go-Jek Traveloka Liga 1 foto: Amjad/ jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Janji PT LIB membayar subsidi dan hak siar Liga 1 musim lalu kabarnya belum terpenuhi. Dari dua termin yang dijanjikan akan dibayar pada Januari lalu, kini masih sebatas omong kosong belaka.

Manajer Bhayangkara FC AKBP Sumardji mengungkap, hingga Rabu (7/2) kemarin pihaknya belum menerima sepeser pun uang subdisi termin kedua dan ketiga. Nilainya hampir mencapai Rp 2 miliar lebih. ''Tepati janji-lah. Jangan seperti ini, klub sangat membutuhkan dana itu untuk operasional,'' bebernya.

BACA JUGA: Bayauw Layak Diperhitungkan Musim Depan

Dia berharap sebelum Liga 1 tahun ini bergulir, dana tersebut sudah cair. Sumardji sudah sangat bosan dengan segala omong kosong janji yang dikatakan oleh PT LIB. ''Konsistenlah. Kami ini tim peserta, kok sampai seperti ini,'' ucapnya.

Jangankan subsidi, untuk hak siar pun Sumardji juga mengatakan hal tersebut sama sekali tidak ada kejelasan. Padahal, timnya punya hak yang sama untuk menikmati uang hak siar selama satu musim yang lalu. ''Jumlahnya berapa juga tidak jelas. Ini katanya profesional tapi seperti ini,'' tuturnya.

BACA JUGA: Jelang Jogjakarta Selection, Persiba Tambah 2 Pemain Seleksi

Bhayangkara FC sendiri sudah mengirim surat kepada PT LIB terkait keinginan dana tersebut segera cair. Pekan lalu surat itu dikirimkan. Namun, sampai saat ini tidak ada tanda-tanda surat tersebut dibalas oleh operator liga.

Hal senada juga dirasakan oleh Arema FC. Lewat General Manajer Rudy Widodo, Singo Edan -julukan Arema- sudah mengirimkan surat resmi beberapa waktu yang lalu. Tidak hanya sekali, surat itu dikirim dua kali karena tidak kunjung mendapat jawaban.

BACA JUGA: Hilton Moreira Disiapkan Gantikan Ivan Carlos

Dia berharap surat yang dikirimnya segera direspons. Sebab, uang subsidi itu sangat dibutuhkan untuk membayar gaji pemainnya musim lalu. ''Ya kami akhirnya berutang kepada pemain gara-gara dana yang tertunda ini,'' tuturnya.

Tim yang terdegradasi musim lalu Semen Padang juga masih menanti uang subsidi yang masih nyantol di PT LIB. Masih belum dibayar. Padahal, Manajer Semen Padang Win Benardino sangat ingat bahwa PT LIB meyakinkan uang itu akan segera dibayar ke kontestan Liga 1 musim lalu pada akhir musim lalu. ''Tapi nyatanya sampai sekarang tidak ada kejelasan. Kok seperti ini, itu kan hak kami,'' katanya.

Apalagi, musim depan Semen Padang membutuhkan dana yang segar untuk mengarungi kompetisi Liga 2. Dia ingin membentuk tim yang matang dengan pemain berkualitas yang dibeli dari hasil dana subsidi tersebut. ''Target kami promosi lagi ke Liga 1. Kalau ditunda-tunda terus, yang rugi ya tim,'' jelasnya.

Nah, gaji pemain yang belum dibayar juga dirasakan oleh Persegres Gresik United. Bahkan, Kebo Giras -julukan Persegres- hampir seluruh pemainnya musim lalu tidak mendapatkan gaji selama 4 bulan. Hanya menggantungkan nasib pada belas kasihan subsisi operator liga membuat Persegres sekarat sepanjang musim lalu.

Sekretaris Persegres Hendra Febri menegaskan timnya malah belum menerima sepeser pun dari tiga termin yang dijanjikan dibayar pada akhir musim. Jika tim lain menerima termin pertama sejumlah sekitar Rp 600 jutaan, hanya Persegres yang belum cair. ''Masalahnya dana itu benar-benar untuk bayar gaji pemain. Kalau tidak dibayar, pemain ya tidak gajian,'' katanya. (rid/gus/nia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persija Putuskan Nasib Ivan Carlos Besok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
hak siar   Liga 1  

Terpopuler