jpnn.com, JAKARTA - One Pride Pro Never Quit kembali menggelar fight night di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (29/6).
Fight night ke-29 itu akan menghadirkan contender fight antara Aep Saepudin dan Yordan Hilapok.
BACA JUGA: Manjakan Penggemar, One Pride Luncurkan Fitur Terbaru
Petarung yang keluar sebagai pemenang akan menjadi penantang pemegang sabuk juara nasional kelas bulu One Pride Pro Never Quit.
BACA JUGA: Resmi Masuk IOC Members, Erick Thohir Harumkan Nama Indonesia
The Raging Bull, julukan Aep, telah melanglang buana di One Pride Pro Never Quit sejak tahun pertama dan selalu menyajikan pertarungan penuh aksi di atas arena One Pride.
Setelah gagal merebut sabuk kelas bulu pada 2016 dan beralih ke camp Livre Brotherman, dia dapat menghentikan perlawanan Yordan Hilapok dan selangkah lebih dekat dalam merebut sabuk juara nasional.
Sementara itu, The Black Venom, julukan Yordan, adalah petarung dengan latar belakang tinju amatir.
Hilapok mengandalkan pukulan akuratnya yang secara sistematis untuk menghancurkan pertahanan lawan.
Laga antara mereka akan menarik bagi pemirsa TV One karena keduanya merupakan pertarung yang tidak segan jual beli serangan.
Sementara itu, Willem Natalex Munster adalah juara Porprov Jambi. Dia dikenal dengan pukulannya yang keras.
Willem merangsek ke kelas welter One Pride Pro Never Quit dengan tiga kemenangan KO berturut-turut sebelum dihentikan Andicka Mamesah.
Kini Willem akan menghadapi tantangan terbesar dalam kariernya. Dia akan menguji kekuatan dan daya tahan pukulannya melawan Alwin Kincai.
Di sisi lain, Alwin memulai kariernya di One Pride dengan berturut-turut meraih empat kemenangan KO di ronde pertama.
Alwin juga dikenal sebagai fighter yang menggabungkan drop knee ke dalam permainan ground and poundnya secara efektif.
Kemenangan beruntun Kincai baru-baru ini dihentikan oleh juara kelas welter Rudy "Ahong" Gunawan.
Sementara itu, Lamhot Parulian Tambunan merupakan salah satu fighter yang pantang menyerah saat pertarungan. Pada laga terakhirnya dia menyuguhkan pertarungan yang sengit melawan Andri Bagus Budiyanto.
Lamhot juga termasuk fighter yang selalu melakukan jual beli serangan dengan lawannya.
Kekalahan yang harus diterima oleh Dedi Kurniawan saat melawan Nandhitya Rumambi membuat petarung UNJ Gladiator Camp/BP3 Riau itu akan mengerahkan seluruh teknik dan kemampuan yang dimiliki untuk dapat memenangi laga kali ini.
“Saya yakin bisa mengalahkan lawan, sama seperti saat menumbangkan Wayan (petarung Batam Fighter Club) dengan kemenangan TKO,” ujar Dedi, Kamis (27/6).
Rekor bertarung Martin Sulaiman di One Pride pada laga pertama, ia sukses menaklukkan Joan Yohanis dengan kuncian kimura.
Petarung yang datang dari kelas featherweight One Pride MMA Pro Never Quit itu mampu membuat lawannya tak berkutik dengan menggunakan teknik grappling yang baik.
Hal ini terbukti ketika Martin menumbangkan lawannya bahkan saat laga berjalan belum genap semenit.
Dalam duel perbaikan di peringkat kelas ringan One Pride Pro Never Quit, petarung Tornado MMA Alpris Mantako mampu menampilkan performa mengesankan saat melawan wakil dari Witka Muaythai Sukardi Wuran.
Alpris bisa menekan lawannya dengan baik, juga ditunjang dengan teknik bertarung yang baik dia bisa dengan mudah mengalahkan lawannya hanya dalam satu ronde.
"One Pride selalu memberikan suguhan olahraga MMA berkualitas dan terbaik untuk pemirsa TV One, termasuk Fight Night #29 nanti. Fighter yang akan berlaga adalah fighter terbaik pilihan kami dari 300 petarung di lebih dari 50 klub se-Indonesia. Karena itu, dipastikan akan berlangsung seru" ungkap Chairman One Pride David Burke. (jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ragil