Ongen Uji Coba Drone Pesanan Kemenhan

Rabu, 18 Mei 2016 – 21:13 WIB
Drone pesanan Menhan karya Ongen. Foto: Ist

jpnn.com - JAKARTA - Yulianus Paonganan alias Ongen melakukan pra uji fungsi terhadap 5 drone karyanya di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (18/5). Uji fungsi dilakukan sebelum drone tersebut diserahkan pada tanggal 27 Juni 2016 mendatang. 

"Kita buat semaksimal mungkin, jadi sebelum uji fungsi resmi dengan Kemenhan kita tes terbang dulu. Dari 5 unit drone yang diuji coba semua terbang dengan sempurna, dan akan dilakukan lagi beberapa kali lagi uji fungsi," kata Ongen. 

BACA JUGA: Proyektor Casio Diklaim Lebih Efisien dan Ramah Lingkungan

Doktor Maritim lulusan IPB ini menjelaskan bahwa uji internal ini untuk mengetahui apakah drone karayanya sudah terbang sempurna atau masih perlu pembenahan. Sebab, yang paling tersulit adalah lepas landas dari air. 

"Paling tersulit adalah take off dari air. Makanya kita risetnya cukup lama dan melelahkan. Dan kami bersyukur hasil riset ini dipercaya oleh negara yaitu dipesan oleh Kemenhan,” terang Ongen.

BACA JUGA: Intip Keistimewaan Smartphone Premium LG

Ada 3 set yang menjadi pesanan Kemhan, dimana 1 set itu ada 2 pesawat yang akan digunakan oleh dinas topografi Angkatan Darat untuk pengawasan di perbatasan. Dijelaskan mengenai spek pesawat yang dinamakan OS Wifanusa yaitu rata-rata kecepatan pesawat adalah 100km perjam dengan ketinggan bisa mencapai 4000m. Dan jarak jelajahnya bisa mencapai 800km  

"Jangkauan kontrol ontonmusnya sekitar 100km dan bisa terbang selama 8 jam. Dan kontrol komunikasinya pakai frekwensi, karena Indonesia kan belum punya satelit khusus untuk pertahanan," tegasnya.

BACA JUGA: Lenovo Hadirkan 17 Model Baru, Ini Keunggulannya

Soal apakah akan dilengkapi senjata? Kata Ongen, tergantung dari user. "Saya kira kita bisa buat pesawat dengan dilengkapi senjata,” tegasnya.

Ongen menambahkan, OS-Wifanusa memiliki kemampuan untuk melaksanakan operasi pengawasan (surveillance) dan melakukan foto udara (remote sensing) untuk keperluan pemetaan. PTTA ini sudah lolos uji sertifikasi dari Litbang TNI AL dan berdasarkan verifikasi dari PT. Surveyor Indonesia dan Kementerian Perindustrian PTTA ini memiliki TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sebesar 28.01 persen.

Berikut spek pesawat yang akan digunakan oleh Kemhan khusus untuk pengawasan perbatasan. Bentang Sayap Pesawat 420 Cm. Panjang Pesawat 317 Cm. Tinggi Pesawat  078 Cm. Luas Area Floating 278 Cm2. Material Fuslage/Wings : Full Carbon Composite. Material Struktur: Alumunium Dural. Landing Gear Optional : Fix Landing Gear. Berat Kosong : 30 Kg. Berat Maksimal Take Off : 50 Kg. Berat Payload : 20 Kg. Kapasitas Fuel : 12 Liter.

Dilengkapi auto pilot system triple redundant, kamera suveillance canggih dan kamera medium format 80 MP dan kamera multispektral. (rmol/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hacker Galau Juga Bobol Situs Mahkamah Agung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler