JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengklaim biaya pemondokan untuk jamaah haji di Arab Saudi dirasakan cukup rendah, yakni hanya sebesar 3100 real atau sekitar Rp7,7 juta per jamaah. Padahal, negara lain terutama Malaysia mematok biaya pemondokan mencapai 6000 real atau sekitar Rp 15 juta per jamaah.
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Slamet Riyanto mengungkapkan, tingginya biaya sewa pemondokan saat ini diakibatkan adanya pembongkaran 1700 bangunan di sekitar kawasan Masjidil Haram. Sehingga, negara-negara lain saling berlomba untuk bisa mendapatkan peemondokan yang jaraknya dekat dengan Masjidil Haram.
“Malaysia saja pasang tarif mencapai 6000 real. Sementara kita (Indonesia) pasang tariff hanya 3000 real. Sudah begitu, minta yang dekat dengan Masjidil Haram. Bagaimana coba? Ini yang masih kita perjuangkan,” ungkap Slamet di Jakarta, kamis (17/5).
Dikatakan, harga sewa bangunan pemondokan jamaah haji saat ini memang cukup tinggi. Karena bangunan yang ada saat ini tersedia bisa dikatakan sedikit, sementara permintaan yang ada cukup tinggi. Akhirnya, lanjut slamet, hukum pasar pun berlaku. Yakni, semakin dekat dan nyaman, maka harga sewa semakin tinggi.
“Akhirnya di Mekkah saat ini, bangunan yang dulu masuk dalam kategori jauh, sekarang ini masuk dalam kategori dekat. Para pemilik pemondokan pun juga memasang tariff tinggi,” ujarnya.
Namun begitu, Slamet mengatakan bahwa masalah ini bisa diselamatkan karena pemerintah Indonesia masih memberikan subsidi kepada para jamaah Indonesia. “Untung saja, masih ada dukungan dana subsidi. Kalau dana subsidi tidak ada, tentunya ini akan memberatkan para calon jamaah haji kita,” tukasnya. (cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KNKT Tak Akan Beber Pembicaraan Pilot
Redaktur : Tim Redaksi