jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M Sanusi mengutus stafnya, Gerry Prasetia meminta duit kepada pengembang reklamasi PT Agung Podomoro Land.
Ini dilakukan setelah Sanusi berhasil memengaruhi pembahasan Raperda Rencana Tata Ruang Strategis Pantai Utara Jakarta (RTRKSP) sesuai keinginan pengembang.
BACA JUGA: Sanusi Akui Asetnya Disisir KPK
Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Zainal Abidin mengatakan, pada 28 Maret 2016, Sanusi mengutus Gerry meminta uang kepada Personal Assistant to Presdir PT APL Trinanda Prihantoro.
Lalu, Trinanda menyampaikan hal itu kepada bosnya, Presdir PT APL Ariesman Widjaja. Kemudian, Nanda menghubungi Gerry. Nanda minta Gerry datang ke Central Park, Agung Podomoro Land Tower lantai 46.
BACA JUGA: Pengamat: Jika TemanAhok Kena, Ahok Juga...
Setelah tahu Gerry datang, Ariesman langsung memerintahkan anak buahnya, Berlian Kurniawati dan Catherine Lidya menyiapkan Rp 1 miliar.
Berlian kemudian memanggil Nanda. Berlian menyerahkan duit Rp 1 miliar. Duit itu sudah dimasukan ke dalam tas laptop warna hitam.
BACA JUGA: Netizen: Kolor Lamaku Mau Diapain? Gak Dicium-ciumkan?
"Kemudian Trinanda menyerahkan kepada Gerry untuk disampaikan kepada Sanusi," kata Jaksa Zainal saat membacakan dakwaan Ariesman di persidangan Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (23/6).
Setelah sukses di pemberian pertama, Sanusi minta lagi. Dia aktif meminta tambahan dari total yang dijanjikan Ariesman sebelumnya yakni Rp 2,5 miliar. Pada 31 Maret 2016, Trinanda mengabarkan Gerry jika uang tersebut sudah bisa diambil di kantor Agung Podomoro. Gerry kembali diajak ke lantai 46 APL Tower. Di sana Nanda kembali menyerahkan Rp 1 miliar ke Gerry, untuk diserahkan kepada Sanusi.
Usai menerima suap, Gerry menemui Sanusi di FX Mal, Senayan. Sanusi datang menggunakan Jaguar warna hitam bernomor polisi B 123 RX.
Usai menerima duit, Sanusi pergi. Namun, tepat di depan Hotel Atlet Century, Senayan, petugas KPK menghentikan mobil mewah Sanusi. Beberapa saat kemudian atau sekitat pukul 19.00 WIB, Trinanda juga ditangkap KPK. Sedangkan Ariesman, menyerahkan diri kepada KPK keesokan harinya atau 1 April 2016. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Tak Sabar Tunggu Calon PDIP
Redaktur : Tim Redaksi