OpenAI Berpotensi Keluar dari Eropa, Kenapa?

Kamis, 25 Mei 2023 – 19:43 WIB
OpenAI penyedia ChatGPT. Foto: reuters/antara

jpnn.com - OpenAI penyedia ChatGPT mempertimbangkan kemungkinan keluar dari Eropa.

Menurut CEO OpenAI Sam Altman mengatakan kemungkinan rencana itu, karena mempertimbangkan regulasi kecerdasan buatan di Eropa yang terlalu ketat.

BACA JUGA: OpenAI Merilis Aplikasi ChatGPT Untuk Perangkat iOS

OpenAI akan berusaha mematuhi regulasi yang berlaku di Eropa ketika aturan sudah diterapkan, seperti diberitakan laman Time dan Reuters, Kamis.

Eropa sedang merancang regulasi untuk artificial intelligence (AI) alias kecerdasan buatan, yang akan menjadi aturan pertama di dunia soal teknologi tersebut.

BACA JUGA: Rekrut Igor Babuschkin, Elon Musk Pengin Bikin Rival Chatbot Besutan OpenAI

"Jika kami bisa mematuhi, kami akan patuhi. Jika tidak bisa, kami akan berhenti beroperasi. Kami akan mencoba, tetapi ada keterbatasan teknis soal apa yang mungkin dilakukan," ujar Altman dalam sebuah acara di University College London.

OpenAI, kata Altman, sudah menyampaikan kritik mereka soal rancangan undan-undang AI Eropa, khususnya penyebutan teknologi AI generatif yang dimasukkan kategori "risiko tinggi" dalam RUU AI itu.

BACA JUGA: Kecerdasan Buatan Semakin Canggih, Diprediksi Beralih dari AI ke AGI

Dalam RUU AI Eropa, perusahaan yang menyediakan teknologi "risiko tinggi" haru mematuhi persyaratan tambahan tentang keamanan.

"Draf RUU AI Eropa yang ada saat ini terlalu ketat, tetapi yang kami dengar, RUU itu akan ditarik. Mereka masih membahasnya," ujar Altman kepada Reuters.

OpenAI berargumen sistem mereka secara umum tidak berisiko tinggi.

Meski mengkritik, Altman tidak berpendapat bahwa RUU itu sama sekali tidak baik.

Dia juga mengkhawatirkan berbagai risiko yang bisa ditimbulkan oleh penggunaan AI generatif, misalnya disinformasi menjelang Pemilu Amerika Serikat 2024.

Dia menilai langkah yang dilakukan oleh platform media sosial lebih penting dibandingkan AI.

Jika hoaks yang dihasilkan AI generatif tidak disebarkan, masalah tidak begitu besar. (reuters/ant/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengguna ChatGPT Meningkat Grant Thornton Sebut Potensi AI di Indonesia Memelesat


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler