jpnn.com - SURABAYA – Kembar siam, Rochman-Rochim, yang sukses menjalani operasi pemisahan pada 9 April 2011 kembali ke RSUD dr Soetomo, Jawa Timur, Kamis (5/2). Pasangan kembar siam dempet pinggul (pygopagus) yang kini berusia tiga tahun tersebut kembali untuk menjalani operasi rekonstruksi.
Operasi di Gedung Pusat Bedah Terpadu (GBPT) RSUD dr Soetomo dilakukan pada Rochman. Operasi sekitar 2,5 jam itu berjalan lancar dan sukses. Kondisi Rochman dinyatakan baik.
BACA JUGA: Waspadalah, HP Bisa Bikin Saraf Rusak
Ketua Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu (PPKST) RSUD dr Soetomo dr Agus Harianto SpA(K) mengatakan bahwa operasi dilakukan dalam tiga tindakan.
Yang pertama adalah operasi pengambilan batu buli-buli (trocarliprotropsy) pada kantong kemih Rochman untuk memudahkan buang air kecil.
BACA JUGA: Konsumsilah Makanan Ini Untuk Cegah Flu
Batu-batu itu terbentuk dari gumpalan kencing di kandung kemihnya. “Tindakan tersebut lancar. Hasilnya, diangkat tiga batu buli-buli. Yang pertama berdiameter 1 sentimeter dan yang kedua berdiameter 0,5 sentimeter,” kata Agus seperti yang dilansir Radar Surabaya (Grup JPNN.com), Jumat (6/5).
Tindakan kedua adalah menurunkan testis pada scrotum. Testis yang awalnya berada di selangkangan atau lipatan paha berhasil diturunkan. Namun, testis hanya mampu diturunkan 2 sentimeter dan belum bisa kembali ke posisi normal atau pada scrotum.
BACA JUGA: Fakta Aneh Tentang Berciuman
“Untuk tindakan selanjutnya, apakah akan dilakukan operasi penurunan lagi atau apa dan kapan nanti dilakukan, tim akan membicarakannya lagi untuk melihat kemungkinan dan perkembangannya,” jelas Agus.
Operasi penurunan testis tersebut adalah salah satu tindakan penting yang harus segera dilakukan. Sebab, testis tidak berada pada posisi yang tepat dan dapat mengganggu fungsi alat reproduksi tersebut nanti.
Testis seharusnya berada pada posisi yang sesuai dengan posisi, fungsi, dan suhunya. Kondisi testis yang ada saat ini dikhawatirkan terjepit, mengecil, dan rusak. Hal tersebut bisa mengakibatkan infertilitas (kemandulan) dan keganasan di kemudian hari seperti kanker.
Tindakan yang ketiga adalah businasi potensi saluran anus untuk fungsi buang air besar. Hasilnya, operasi berjalan lancar hingga businasi nomor 16 dan kemungkinan anus dapat digunakan secara normal lagi.
“Selama ini pembuangan feses dilakukan melalui kateter karena anusnya buntu. Dari operasi tersebut, kami ingin melihat dan memastikan bahwa anusnya dapat berfungsi normal,” terangnya.
Namun, dalam operasi yang berlangsung pukul 09.00 hingga 11.30 di lantai 4 GBPT RSUD dr Soetomo tersebut, belum dilakukan tindakan pembuatan lubang anus maupun penis. Hal itu masih menunggu pemantauan lanjutan dari hasil operasi. (nur/jay/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ladies, Lakukan Langkah Ini Untuk Mencegah Listeria
Redaktur : Tim Redaksi