jpnn.com, SIDOARJO - Sasaran utama dalam penyelenggaraan Operasi Zebra Semeru 2018 yang dimulai kemarin (30/10) adalah pengendara yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas. Bukan hanya warga sipil, tetapi juga prajurit militer. Karena itu, kepolisian bakal bekerja sama dengan polisi militer (PM) TNI.
Gelar pasukan Operasi Zebra Semeru kemarin dilaksanakan di halaman Mapolresta Sidoarjo. Upacara dipimpin Kapolresta Kombespol Himawan Bayu Aji. ''Dalam operasi ini, yang dikedepankan adalah penegakan hukum,'' ujarnya.
Ada tujuh pelanggaran prioritas petugas. Di antaranya, pengemudi yang menggunakan ponsel saat berkendara, melawan arus, dan boncengan tiga untuk kendaraan roda dua. ''Mereka akan langsung dapat tindakan,'' tegas Himawan.
Selain itu, para pengendara di bawah umur menjadi sasaran operasi. Artinya, pelajar SMP yang selama ini masih mengendarai motor saat berangkat dan pulang sekolah di Kota Delta tentu juga bakal disasar. Lalu, pengendara tidak memakai helm, berkendara ugal-ugalan, dan mengemudi di bawah pengaruh minuman keras (miras) atau obat-obatan terlarang. ''Untuk jenis pelanggaran yang terakhir, tentu hukumannya bukan hanya tilang. Tapi juga bisa pidana,'' ungkapnya.
Himawan memaparkan, petugas sudah mengantongi titik rawan pelanggaran lalu lintas. Lokasi tersebut akan mendapat pengawasan lebih. Petugas tidak bakal tebang pilih dalam melakukan penindakan. Siapa pun yang terbukti melanggar peraturan akan diberi hukuman. Terlebih yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan. ''Maksud dan tujuan operasi ini adalah meningkatkan kesadaran berlalu lintas pengendara,'' tutur lulusan Akpol 1995 tersebut.
Dia menyebutkan, ada 115 personel yang ditugaskan khusus untuk menyukseskan jalannya operasi. Namun, yang lain tak lantas tidak ikut. Yang jelas, personel terpilih itu tidak bakal cukup meng-cover wilayah Kota Delta. Karena itu, diperlukan dukungan dari petugas lain. ''Instansi terkait juga membantu mengerahkan personel,'' jelasnya.
Kasatlantas Polresta Sidoarjo Kompol Dhyno Indra Setyadi menyatakan, tujuan utama operasi adalah menekan angka kecelakaan. Dia berharap kesadaran berlalu lintas masyarakat makin baik menjelang pergantian tahun. ''Konsekuensinya, akan ada banyak penindakan,'' terangnya.
Dari tahun ke tahun, penindakan selama Operasi Zebra cenderung meningkat. Perbandingan 2016 dan 2017, misalnya. Persentase penindakan naik sekitar 300 persen. Dari 5.317 menjadi 16.157 pemberian surat tilang. ''Dampaknya positif,'' kata Dhyno.
Jumlah korban jiwa selama berlangsungnya Operasi Zebra menurun. Tahun lalu empat orang tewas di jalan. Pada tahun sebelumnya, ada tujuh orang yang tewas di jalan akibat kecelakaan. (edi/c14/hud)
BACA JUGA: Jadwal Razia Polisi kok Diumumkan di WhatsApp
Redaktur : Tim Redaksi