Operator Liga 1 dan 2 Bakal Diganti? Ah, Selesaikan Dulu Utangnya

Kamis, 31 Januari 2019 – 00:32 WIB
Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono usai pemeriksaan. Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Beredar kabar operator Liga 1 dan Liga 2 musim 2019 akan diganti. Meski dibantah Plt Ketua Umum Joko Driyono, sebagian besar Anggota Exco PSSI justru setuju untuk tidak lagi menggunakan PT LIB sebagai operator kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim depan.

Salah satunya adalah Papat Yunisal. Dia membenarkan bakal ada pergantian operator untuk musim baru ini. Tapi untuk siapa yang jadi pengganti pihaknya masih belum memutuskan. ’’Ya benar,’’ balasnya singkat ketika dikontak Jawa Pos melalui pesan Whatsapp, Selasa (29/1).

BACA JUGA: PT LIB Terancam Tidak Jadi Operator Liga 1 2019

Hal senada juga dikatakan oleh Anggota Exco PSSI lainnya Yunus Nusi. Yunus mengatakan sepakat-sepakat saja jika memang operator diganti. Artinya, dia ikut saja pendapat Anggota Exco lainnya yakni Gusti Randa yang kali pertama menuturkan bakal ada pergantian operator. ’’Kalau saya ikut komen, takut tidak komitemen dengan kesepakatan Exco lainnya,’’ jelasnya.

Tentu apa yang dikatakan dua Exco di atas cukup aneh. Pada Kongres Tahunan PSSI pada 20 Januari, seluruh Exco dan Voters masih setuju menggunakan PT LIB sebagai operator liga.

BACA JUGA: Mantan Exco PSSI dan Dirut PT LIB Diperiksa Polisi

Tapi dikatakan Yunus, hal tersebut bisa berubah jika seluruh anggota Exco menyepakati pergantian operator. ’’Bisa keputusan Exco tanpa harus persetujuan voters,’’ tambahnya.

Anggota Exco yang lain Yoyok Sukawi menuturkan memang pendapat untuk melakukan pergantian operator ada. Tapi, hal tersebut masih harus dirapatkan lagi. pada 31 Januari mendatang, akan ada rapat exco yang bakal membahas terkait hal tersebut.

BACA JUGA: PT LIB Janji Lunasi Subsidi Sebelum Liga 1 2019 Dimulai

Di dalamnya juga akan ada evaluasi untuk LIB. Evaluasi ini macamnya cukup banyak menurut Yoyok. Salah satu yang paling krusial adalah mengenai hutang LIB kepada klub dan PSSI. ’’Ya pertanggungjawaban mereka dulu seperti apa. Hutangnya dibayar kapan, harus tegas. Biar tidak ada kekacauan,’’ paparnya.

Dia sendiri sudah mendengar ada isu jika Direktur LIB Berlington Siahaan akan mundur. Hal tersebut sangat dikecewakannya. ’’LIB ini kondisinya banyak utang, kok tiba-tiba ditinggal begitu saja. Tanggung jawabnya di mana,’’ ungkapnya.

Nah, sumber internal Jawa Pos membenarkan terkait utang yang masih dimiliki oleh LIB tersebut. Baik kepada PSSI hingga klub-klub mulai Liga 1 hingga Liga 3.

Kepada PSSI sendiri, LIB hutang Rp 81 Miliar yang di dalamnya ada jatah Rp 60 Miliar untuk Asprov ketika memutar Liga 3.

Untuk Liga 1 dan Liga 2 memang beberapa sudah dilunasi. Nilainya bervariasi. Untuk Liga 1 misalnya, kebanyakan yang belum dilunasi sekitaran Rp 2-2,5 Miliar. Dana tersebut merupakan subsidi untuk klub yang sudah melaksanakan Elite Pro Academy. Sedangkan Liga 2 berkisar Rp 1-1,25 Miliar yang merupakan subsidi wajib yang didapat tiap klub.

Manajer Bhayangkara FC AKBP Sumardji membenarkan jika memang hak klubnya belum dibayarkan LIB hingga saat ini. Total yang belum dibayar adalah Rp 2,03 Miliar. ’’Itu komitmen lo, kami menunggu komitmen itu sampai saat ini. Sama-sama ditagih,’’ ujarnya.

Terkait isu pergantian operator, Sumardji lebih memilih diam. Dia menegaskan tidak bakal mendukung ataupunn menolak mengenai isu itu. Yang jelas, siapapun yang nantinya akan ditunjuk jadi operator dia berharap komitmen di awal sebelum kompetisi berjalan harus benar-benar ditepati.

’’Juga kami para peserta diajak bicara kalau ada masalah. Jangan dibiarkan seperti sekarang ini. Nanti kemana-mana mikirnya,’’ paparnya.

Hal berbeda dikatakan oleh Manajer Madura FC Januar Herwanto. Januar menuturkan timnya sudah mendapat dana subsidi dari LIB. Rp 1,25 Miliar sudah diterimanya. ’’Ya memang saya dengar ada beberapa tim yang belum. Tapi Madura FC sudah,’’ ucapnya.

Sementara itu, Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono tetap menegaskan tidak akan ada pergantian operator untuk musim depan. Pihaknya hanya mendesak LIB untuk segera melakukan RUPS. Alasannya, agar kejelasan terkait pendanaan kompetisi Liga 1 ataupun bisnis plan segera tuntas. ’’Mengenai Pak Berlington yang mundur nanti saja di RUPS jawabannya,’’ tuturnya.

PT LIB pun angkat bicara terkait utang yang disebut-sebut jadi alasan Exco PSSI untuk mengganti operator. Media and Publik Relation Manager LIB Hanif Marjuni memang membenarkan sejauh ini LIB masih punya tunggakan kepada klub-klub. Tapi tunggakan itu bukan dikarenakan tidak ada biaya dari LIB.

Dia menerangkan tunggakan kepada beberapa klub ada karena pihak ketiga belum mencairkan dana. Pihak ketiga di sini adalah partnert LIB dalam menjalankan kompetisi di luar sponsor.

’’Kalau sudah cair kami pasti bayarkan. Kami juga sudah jelaskan kepada klub terkait hal tersebut,’’ ungkapnya. (rid)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PT LIB Penuhi Panggilan Bareskrim


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler