Operator Seluler Tegaskan Tak Terlibat Penyadapan

Kamis, 21 November 2013 – 20:06 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Infrastruktur PT Indosat Tbk, Fadzri Santosa, menyatakan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam aksi penyadapan telepon yang dilakukan oleh Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah pejabat negara Indonesia lainnya. Menurut Fadjri, selama ini Indosat telah mengamankan sistem jaringannya.

Fadzri menegaskan, perusahaannya juga sangat patuh pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. "Kita sudah sesuai prosedur, kita juga sudah amankan semua jaringan kita," kata Fadjri usai bertemu Menkominfo Tifatul Sembiring di kantornya, Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Kamis (21/11).

BACA JUGA: Rya Fitria Akui Terima Duit Dari Akil Mochtar

Kendati telah memastikan tidak terlibat dalam aksi penyadapan terhadap SBY, Fadjri menegaskan, Indosat tetap akan melakukan pengecekan kembali sesuai dengan instruksi Menkominfo. Dalam waktu seminggu,  Indosat akan menyerahkan klarifikasi atas 7 instruksi Menkominfo terkait evaluasi itu.

"Kita akan lakukan pengecekan itu. Ya seminggu (klarifikasi). Sampai saat ini kita sudah lakukan pengecekan. Kita tidak temukan sama sekali. Kita sudah cek. Semua sesuai dengan undang-undang," ujarnya.

BACA JUGA: Golkar Klaim Tetap Solid Dukung Ical jadi Capres

Hal serupa diungkapkan Direktur Network Telkomsel Abdus Somad Arief. Menurutnya, Telkomsel selama ini sudah memiliki standar pengamanan sesuai aturan perundang-undangan.

Oleh karena itu, ia yakin Telkomsel tidak sampai terlibat penyadapan. Ia juga menyatakan, sejauh ini tidak ada penemuan penyelundup yang memanfaatkan jaringannya untuk melakukan penyadapan.  Alasannya, kerjasama penyadapan hanya dilakukan dengan penegak hukum.

BACA JUGA: Presiden Disadap, Tifatul Berpantun

"Meski begitu kami tetap sepakat dengann Pak Menteri (Tifatul, red) untuk mengeceknya lagi selama satu minggu ke depan," kata Arief.

Diberitakan sebelumnya, Directorate Signals Defense (DSD) Australia dikabarkan telah menyadap pembicaraan telepon antara SBY dengan lingkaran dekatnya. Tak hanya menyadap, DSD juga dikabarkan memiliki call data record tentang aktivitas komunikasi di telepon SBY/

Harian The Guardian di Australia edisi Senin (18/11) memaparkan grafik pembicaraan SBY selama 15 hari pada Agustus 2009. Dalam CDR yang diperoleh DSD itu terungkap tentang waktu panggilan, durasi pembicaraan, hingga nomor-nomor telepon yang dihubungi atau menghubungi SBY termasuk berkirim SMS.
Yang pasti, seluruh nomor yang ditelepon DSD itu berasal dari gadget yang menyediakan fasilitas 3G. Karenanya beberapa operator di Indonesia pun disebut dalam laporan yang awalnya dibocorkan mantan rekanan Badan Keamanan Nasional (NSA) di AS, Edward Snowden itu.(flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Klarifikasi Penyadapan, Operator Ditenggat Sepekan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler