Opium Meningkat, ASEAN Sulit Bebas Narkoba

Rabu, 18 Desember 2013 – 13:48 WIB

jpnn.com - NEWYORK--Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melansir laporan terbaru tentang narkotika dan obat terlarang. Disebutkan terjadi peningkatan produksi opium di kawasan segitiga emas Asia Tenggara. Hal itu mempersulit upaya ASEAN bebas narkoba tahun 2015.

Menurut PBB, Myanmar merupakan kawasan dengan peningkatan produksi opium paling tertinggi di ASEAN, dalam setahun terakhir, meskipun upaya pemberantasan perdagangan opium terus berjalan.

BACA JUGA: Enam Tentara Amerika Tewas di Afghanistan

Dijelaskan, secara umum peningkatan produksi opium mengalami peningkatan 22 persen tahun ini, kecuali Myanmar yang produksinya melonjak hingga 26 persen. Selain Myanmar yang kini menjadi tuan rumah Sea Games XXVII, produksi opium di kawasan ASEAN meliputi Laos dan Thailand. Bahkan di kawasan itu terus meningkat dalam tujuh tahun terakhir, didorong meningkatnya pemasukan dan membaiknya infrastuktur.

Dilansir situs ABC, Rabu (18/12), dalam laporan terakhir yang dirilis Badan Narkotika dan obat terlarang PBB (UNODC) disebutkan Myanmar, Laos dan Thailand menyumbang 18 persen dari total produksi opium dunia.

BACA JUGA: Tewas Diserang Harimau di Kebun Binatang

"Angka ini menunjukkan perlunya meningkatkan upaya pemberantasan melalui pemecahan masalah hingga ke akarnya dan mendorong jenis-jenis komoditas lain di luar opium," kata Jeremy Douglas.

Para petani di segitiga emas ini banyak beralih ke tanaman opium karena 19 kali lebih menguntungkan dibanding tanaman padi misalnya. "Kawasan ini mengalami kemajuan ekonomi, sehingga pendapatan meningkat, membuat para pedagang narkotika bisa menghasilkan lebih banyak uang lagi," sambungnya.

BACA JUGA: Sebastian Kurz, Menlu Austria yang Baru Berumur 27 Tahun

Ia menjelaskan, pasar narkoba dan obat terlarang bukan saja di ASEAN tapi juga di Australia. Thailand sejauh ini secara proaktif memusnahkan produksi opium di wilayah perbatasannya, namun tindakan itu justru mendorong peningkatan produksi di negara tetangga, Laos dan Myanmar.

Perbaikan infrastruktur kian meningkatkan konektivitas di kawasan itu. "Kawasan segitiga ini kian terhubung saat ini," lanjutnya.

Target ASEAN sebagai kawasan bebas narkoba di tahun 2015, menurut Douglas, tampaknya sulit terpenuhi. "Hal itu tampaknya masih jauh," katanya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Video Porno Untuk Terapi Panda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler