Oposisi Pastikan Anwar Calon PM

Rapatkan Barisan, Pagi ini Gelar Konvesi di Alor Setar

Sabtu, 14 Januari 2012 – 05:42 WIB

KUALA LUMPUR-Tidak sampai seminggu setelah pemimpin Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim divonis bebas dalam kasus sodomi, koalisi oposisi, Pakatan Rakyat, langsung merapatkan barisan. Pagi ini koalisi yang terdiri atas PKR, Partai Islam se-Malaysia (PAS), dan Partai Aksi Demokratik (DAP) akan menghelat konvensi di Alor Setah.

Kepada Jawa Pos kemarin, Wakil Presiden PKR Chua Tian Chang memang tidak mau membocorkan dengan detail mengenai apa yang akan dibahas dalam konvensi tersebut. Namun, dia memastikan kalau PR sudah bulat mengusung Anwar Ibrahim sebagai PM Malaysia menggantikan incumbent Najib Razak.

Bahkan, dua kasus yang melibatkan Anwar Ibrahim disebutnya tidak memiliki pengaruh apapun terhadap kekuatan oposisi. 'Sudah jelas. Tidak ada PM yang lain selain Anwar Ibrahim,' ujarnya.

Nah, di konvensi nanti salah satu agenda utamanya adalah membahas strategi untuk memenangkan Pilihan Raya Umum (PRU) 13 (Pemilu) yang kabarnya bakal dihelat pada pertengahan tahun ini.

Mepetnya waktu itu membuat Pakatan Rakyat harus bergerak cepat. Apalagi, seperti dinyatakan Anwar seusai pembacaan vonis bebasnya,  mereka berambisi menggusur koalisi Barisan Nasional yang berkuasa sejak Malaysia merdeka dari Inggris pada 1957.

Pada Pemilu 2008, Pakatan berhasil menguasai lima dari sembilan negara bagian di Malaysia, meski belakangan Perak lepas ke tangan Barisan lewat pertikaian hukum panjang. Di parlemen federal, Pakatan juga sukses merebut sepertiga kursi.

Dari sekian banyak strategi menghadapi pemilu mendatang, Chua Tian menyebut edukasi penduduk desa sebagai salah satu yang terpenting. Sebab, selama ini, bagi oposisi, warga desa dianggap sebagai "boneka" yang selalu bisa dikendalikan pemerintah. Lemahnya akses teknologi dan informasi adalah salah satu dalang kenapa oposisi tidak pernah bisa 100 persen mengambil hati warga desa.

"Fakta yang sebenarnya tidak pernah sampai karena mereka selalu dijejali informasi dari media pemerintah," imbuh politikus kelahiran Melaka 21 Desember 1963 itu.
Lebih lanjut Chua Tian menjelaskan, untuk bisa bertahan dalam pemilu nanti, setidaknya kantong-kantong suara yang selama ini terbukti mendukung oposisi harus tetap dijaga. Seperti kawasan Semenanjung atau Malaysia bagian barat, Sabah dan Serawak.

Optimisme bisa memenangi PRU 13 itu, kata Chua Tian, juga didasarkan pada solidnya Pakatan. Dia tidak melihat adanya keretakan antara PKR, DAP, dan PAS. Selain itu, popularitas Najib Rajak seperti ditunjukkan hasil polling UMNO, partai utama di koalisi Barisan Nasional, juga terus menurun.

Konon, keputusan dipercepatnya PRU yang seharusnya baru dihelat awal tahun depan dikarenakan Najib harus menjaga dukungan tetap kepadanya. Itulah mengapa beredar kabar juga kalau bebasnya Anwar merupakan bagian dari strategi parpol pemerintah yang tergabung dalam Barisan. Sebab, kalau Anwar dipenjara, diperikirakan partai oposisi bakal semakin kuat lantaran simpatik rakyat ke Anwar makin besar.

Sementara itu, sekretaris nasional Partai DAP Tony Pua Kiam Wee membenarkan kalau tidak ada lagi prembicaraan mengenai siapa yang dicalonkan kubu oposisi untuk menduduki kursi PM Malaysia.

Kepada Jawa Pos, dengan tegas dia menyebut jika Anwar Ibrahim adalah sosok yang cukup bersih dan mampu memipin negara dengan baik. "Kami sudah sepakat," katanya.

Anggota parlemen dari distrik Petaling Jaya Utara itu membenarkan jika pihaknya kini makin kuat. Strategi politik untuk memenangkan PRU juga diakui sudah ada meski dia enggan merinci semuanya. Dia memastikan jika pihaknya kini tidak mempermasalahkan lagi kasus sodomi Anwar Ibrahim dan memilih untuk konsentrasi pada PRU 13.

Ucapan itu diamini politikus DAP, Lim Guan Eng. Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Besar Penang itu membenarkan jika partainya bakal mati-matian mengusung Anwar Ibrahim.

Terpisah, Polisi Diraja Malaysia yang terus mendalami peristiwa ledakan saat pembacaaan vonis bebas Anwar Ibrahim Senin lalu (9/1) membuka sayembara. Isinya, barang siapa yang bisa memberi tahu siapa dalam pengeboman itu akan diberikan hadiah cukup besar. Yakni RM 10.000 atau sekitar Rp 30 juita rupiah.

Kepala Polisi Tan Sri Ismail Omar tidak hanya mengungumkan sayembara itu, tetapi kepada wartawan di Malaysia dia juga mengeluhkan berbagai pihak yang menudik polisi ada dibalik peristiwa itu. "Apa tujuan kami melakukan itu, tolong jangan asal menuduh," kilahnya.

Kepala Polisi Kuala Lumpur Datuk Moh. Salleh menambahkan, jika rangkaian bom tersebut sudah diketahui. Bahkan, pihaknya sudah menemukan petunjuk dan menemukan fakta bahwa polisi tidak terlibat. Salah satunya, ketebalan kon atau selongsong peluru. "Milik polisi ketebalannya 3mm, yang ada dilokasi 7mm," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga menyita tiga pipa PVC berukuran 50mm, baterai, jam dan beberapa bahan lainnya. Polisi tetap berkeyakinan jika letusan tersebut berasal dari bom berkekuatan rendah yang tidak bertujuan untuk membunuh. Dikatakan, jika bom itu hanya bertujuan untuk menciptakan kepanikan. (dim/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Pakar Nuklir Iran Tewas Terbunuh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler