Optimalisasi Peluang, Kinerja Bisnis Wholesale BRI Makin Solid

Selasa, 24 Oktober 2023 – 13:15 WIB
Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI Agus Noorsanto. Foto: dok BRI

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memanfaatkan pulihnya kondisi perekonomian Indonesia pascapandemi Covid-19.

Hal itu turut mendorong kinerja bisnis wholesale BRI.

BACA JUGA: Bidik Peningkatan CASA, Gedung Contact BRI Resmi Berdiri

Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI Agus Noorsanto mengatakan segmen wholesale memiliki prospek positif seiring dengan perekonomian yang makin pulih dan korporasi-korporasi besar mulai bangkit.

BRI pun berkomitmen memacu pertumbuhan segmen wholesale dalam mendorong ekspansi bisnis perseroan.

BACA JUGA: Puluhan Juta Masyarakat Indonesia Menikmati Hasil Transformasi Digital BRI

"Meskipun BRI memiliki fokus pada segmen UMKM, tetapi bisnis wholesale tetap memiliki peran tersendiri dalam mendorong pertumbuhan kinerja berkelanjutan bagi BRI,” ujar Agus.

Agus menjelaskan bahwa portfolio kredit segmen korporasi BRI (bank only) yang terus meningkat.

BACA JUGA: Ekonom Sebut BRI Bantu Ciptakan Lapangan Pekerjaan lewat UMKM

Pada 2020 tercatat sebesar Rp 168,9 triliun, 2021 sebesar Rp 172,4 triliun, 2022 senilai Rp 180,6 triliun dan pada semester I 2023 Rp 195,7 triliun. 

Peningkatan tersebut juga diiringi kualitas kredit yang terus membaik. 

“Kami makin optimistis. Kami pun menerapkan strategi yang tepat dalam merespon hal tersebut, sehingga mampu mencatatkan pertumbuhan yang solid,” katanya.

Agus memerinci, sektor agriculture, mining, Fast Moving Consumer Goods (FMCG), dan sektor telecommunication menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit wholesale perseroan.

Layanan Berkelas Dunia

Agus mengatakan untuk terus memacu bisnis wholesale dan kelembagaan, BRI berkomitmen memperbarui layanan dengan kualitas kelas dunia. 

BRI terus berinovasi melalui berbagai bentuk layanan, seperti Integrated Solution Platform yaitu QLola by BRI yang memudahkan nasabah dalam melakukan akses ke berbagai produk dan layanan wholesale dan non-individu dengan hanya satu kali login atau single sign on access.

QLola by BRI memudahkan layanan transaksi Cash Management, Trade Finance, Guarantee, Supply Chain Management, Foreign Exchange, Investment Services, Financial Dashboard dan fitur lainnya. Platform QLola by BRI memberikan efisiensi dan fleksibilitas kepada nasabah untuk melakukan transaksi di mana pun, kapan pun, secara aman dan nyaman. 

“Qlola by BRI mampu menjadi salah satu pilihan favorit bagi nasabah non-individu dalam memberikan solusi terintegrasi bagi bisnis nasabah. Karena platform ini menggabungkan ekosistem wholesale ke ritel,” lanjut Agus.

Platform ini juga merupakan komitmen BRI untuk berkontribusi terhadap pembangunan dan perekonomian nasional. Karena membuat nasabah terhubung dengan ekosistem bisnis BRI serta rantai pasoknya, mulai dari pemasok, distributor, hingga ritel, baik segmen korporasi, maupun UMKM.

QLola by BRI juga dilengkapi layanan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), custody, remittance tracking, kalkulator hedging dan rate terkait forex, issuing LC, serta issuing dan monitoring keabsahan Bank Garansi (BG).

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan digitalisasi layanan merupakan hal mutlak bagi perbankan.

Hal ini bukan hanya untuk ritel, tetapi juga korporasi.

Amin menilai kondisi ini membuat persaingan bank dalam menyasar nasabah korporasi mulai bergeser ke ruang digital. 

Maka, kantor fisik tidak lagi menjadi senjata utama bank mengakuisisi nasabah-nasabah gemuk tersebut.

“Umumnya memang [layanan digital] untuk ritel, tapi di luar negeri bahkan proses kredit untuk korporasi sudah melalui kanal digital,” kata Amin belum lama ini.

Di Indonesia praktik tersebut belum lazim. Sebab, kebanyakan layanan digital merupakan fitur yang kerap dipakai oleh nasabah perorangan. 

Namun, Amin menyebut BRI berani untuk melakukan terobosan sehingga diperkirakan mampu menyeimbangkan pertumbuhan berkelanjutan di seluruh lini bisnis.

Menurutnya, tujuan utama digitalisasi adalah efisiensi proses. Oleh karena itu, bank akan berupaya menerapkan hal tersebut ke seluruh lini bisnis. Oleh karena itu tren ke depan pertarungan bisnis wholesale bank juga akan terjadi melalui kanal digital. 

“Cepat atau lambat hal ini memang menuju ke arah sana”, pungkas Amin. (jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler