JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan Indonesia akan bebas rumah tangga sangat miskin (RTSM) pada 2025 mendatang. Target tersebut sesuai dengan capaian Menuju Indonesia Sejahtera (Indotera) pada tahun tersebut.
Namun, target tersebut disanksikan sejumlah pihak karena selama ini pemerintah hanya berkutat pada retorika belaka. Praktik dan kebijakan pemerintah justru tidak memihak pada warga miskin.
Saat ini, orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan di Indonesia mencapai 3 juta orang. Sedangkan total orang miskin mencapai 30 juta orang. Mensos Salim Segaf Al Jufri mengatakan, salah satu indikator Indotera adalah RTSM sudah tidak ada lagi. Jumlah 3 juta orang tersebut tidak lagi masuk kategori sangat miskin.
"2025 kalau seperti arahan bapak presiden kita bisa, we can. Kita mau bangkit. Kita mau berubah. Kita bangsa yang besar. Ada kesetiakawanan sosial. Gampang tergugah. Contoh bencana alam. Tidak hanya yang kaya miskin yang membantu," ujar Salim usai acara fun bike di Senayan, Jakarta, Minggu (20/5).
Salim menegaskan, tidak mungkin Indotera dapat tercapai kecuali bangsa ini merubahnya sendiri. Perubahan itu tidak dilakukan sekaligus, tapi bertahap. Misalnya menurunkan kemiskikan. Sampai September 2011, masih ada 11,36 persen. Targetnya 2014 turun jadi 8-10 persen.
"Itu perencanaan jangka panjang nasional kita untuk bangun Indotera. Kalau bisa sebelumnya lebih bagus. Kalau 2025 hanya target maksimalnya. Mudah-mudahan sebelum itu bisa terwujud," tutur mantan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi dan Kerajaan Oman tersebut.
Selain kemiskinan, lanjut Salim, indikator lain dari Indotera 2025 adalah bebas bencana sosial, misalnya kerusukan akibat SARA. Capaiannya bisa dikatakan bukan tidak ada lagi kerusuhan tapi pemerintah berhasil menyelesaikan masalah utamanya. "Kalau ribut-ribut pasti ada. Tapi jangan sampai bakar rumah, bunuh-bunuhan. Itu di luar kewajaran," tegas petinggi Partai Keadilan Sejahtera tersebut.
Indikator selanjutnya, papar Salim, daerah terpencil berkurang. Saat ini masih ada 173 daerah yang dikatakan terpencil dan miskin. 2014 mendatang akan ada 50 daerah yang dientaskan. Sisanya dilakukan bertahap sampai 2025 mendatang. "Ketunaan sosial, diskriminasi, hingga eksploitasi harus hilang. Mereka juga jadi indikatornya," tegas menteri berwajah arab tersebut.(cdl/rko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politisi PPP Anggap Soeharto Lebih Pahami Hati Rakyat
Redaktur : Tim Redaksi