Optimisme Arief Yahya pada Mas Tama dan Wonderful Indonesia

Minggu, 03 November 2019 – 18:28 WIB
Menteri Pariwisata Kabinet Kerja Arief Yahya menyerahkan memori kepada Menparekraf Kabinet Indonesia Maju Wishnutama. Foto: Kemenparekraf

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku optimistis pada Wishnutama Kusubandio yang menjadi penerusnya di kabinet. Peraih Marketeer of the Year 2013 dari MarkPlus itu meyakini Wishutama yang kini memimpin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan membuat turisme tanah air makin moncer.

“Optimistis! Saya yakin Mas Tama (panggilan Wishnutama, red) mampu dan sukses. Saya juga yakin seluruh insan pariwisata mendukungnya, kita harus support beliau agar mimpi kita bahwa pariwisata menjadi core economy negara ini semakin dekat!” ujarnya.

BACA JUGA: Cerita Arief Yahya soal Aktivitasnya Menikmati Purnatugas

Arief juga berpesan kepada semua pihak agar tetap menjaga kondusivitas pariwisata. Menurut dia, para pejabat baru di Kemenparekraf harus diberi ruang agar leluasa berekspresi demi mengembangkan sektor pariwisata secara optimal.

Sejak dahulu, Arief tidak ingin pariwisata gaduh dan penuh polemik. Sebab, ekosistem di pariwisata dan ekonomi kreatif sangat sensitif dengan ketidakpastian.

BACA JUGA: Arief Yahya Pamitan di Gedung Sapta Pesona, Air Mata pun Meleleh

Pengusaha pariwisata dan ekonomi kreatif adalah pelaku industri yang harus menjaga hospitality, keramahtamahan dan kesantunan. Negara-negara yang jadi tujuan pemasaran pariwisata juga mudah bereaksi dengan menerbitkan travel advice jika situasi di Indonesia tidak kondusif.

“Thailand benchmark yang bagus, mereka cepat recovery pascakrisis politik di negaranya. Kita juga harus banyak mengisi waktu untuk optimistis, belajar dari Negeri Gajah Putih, pesaing profesional kita di pariwisata itu,” jelas Arief.

Mantan direktur utama PT Telkom itu menegaskan, Indonesia juga butuh pesaing. Menurutnya, iklim kompetisi akan membuat Indonesia terus memperbaiki diri.

“Agar kita terus memberikan excellent service, selalu melayani yang terbaik. Bahkan, kalau tidak ada pesaing pun kita harus cari pesaing atau sparing partner, jadi terus berkompetisi dan mengejar juara,” tutur pria asli Banyuwangi yang hobi berkebun itu.

Hingga akhir masa jabatan Arief di Kementerian Pariwisata pada Oktober 2019, Indonesia masih masuk ranking pertama dari 20 besar dunia versi Readers Choice Awards 2019 yang dikeluarkan media Condé Nast Traveler. Peringkat itu merupakan hasil pilihan para pembaca dan viewers Condé Nast Traveler di seluruh dunia.

Posisi Indonesia di peringkat pertama diikuti Thailand. Kemudian ada Filipina di posisi delapan dan Vietnam di peringkat ke-10. Hanya 3 negara ASEAN itulah yang masuk top 20.

Banyak orang yang menyangka awards itu tidak berarti apa-apa. Namun, dalam ilmu branding, penghargaan itu sangat diperlukan.

Setidaknya ada rumus 3C yang selalu digulirkan Arief dalam memajukan pariwisata tanah air. Pertama adalah calibration atau kalibrasi.

Ketika Indonesia mengalahkan banyak negara, berarti sudah melalui kriteria yang sama, yakni global standart. Indonesia sudah dikalibrasi dengan acuan yang sama.

Kedua adalah confidence atau percaya diri. Kepercayaan diri Indonesia meningkat karena mampu mengalahkan banyak negara yang hebat di bidang pariwisata pariwisata. Indonesia pun menjadi negeri yang paling banyak dibicarakan di media online.

Ketiga adalah credibility atau kredibilitas. Kemenangan dan pengakuan oleh media internasional menjadi sangat penting.

Pengakuan untuk Indonesia tidak hanya dari insan pariwisata tanah air, tetapi juga travellers dunia. “Semoga akan terus menjaga branding Wonderful Indonesia di mata dunia,” ujar Arief.

Hal lain yang tak kalah penting adalah branding. Menurut Arief, branding harus terus diciptakan.

Arief menyebut brand Wonderful Indonesia makin diperhitungkan di kancah internasional. Dari sisi country branding, Wonderful Indonesia melejit ke peringkat ke-47 dari sebelumnya yang tanpa ranking.

Posisi itu mengalahkan Malaysia dengan Truly Asia di peringkat ke-96. Wonderful Indonesia juga mengalahkan Amazing Thailand yang bertengger di posisi 83.

Arief pun meyakini pariwisata Indonesia akan bergulir makin cepat dan berkembang kian pesat. “Ini seperti keniscayaan, pariwisata sudah menjadi penyumbang devisa terbesar kedua setelah CPO (crude palm oil, red), ibarat bola salju, sudah menggelinding kencang dan akan terus membesar,” ulasnya.

Sementara Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI)  Didien Junaedy berharap potensi yang ada di dalam diri Arief Yahya bisa dimaksimalkan. Menurutnya, Arief telah sukses membawa pariwisata Indonesia ke level dunia.

"Melihat reputasi Pak Arief Yahya, komitmen beliau pada pekerjaan, serta sukses lima tahun membawa pariwisata ke level dunia, sayang rasanya kalau potensi anak bangsa ini tidak diberdayakan. Apalagi,  Arief Yahya aandal di banyak bidang, khususnya marketing, strategic management dan digital," papar Didien.(nis/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler